image_pdf
Kaprodi PPG SPs UM, Dr. Muhammad Alfan M.Pd.

Saat ini, salah satu dari empat kompetensi utama seorang guru dalam menghadapi Era Society 5.0 yaitu kompetensi profesional. Guru yang profesional akan mampu menciptakan perubahan-perubahan mutu pendidikan yang relevan dan holistik. Perubahan tersebut sangat tergantung dari apa yang guru lakukan dan guru rancangkan tentang perkembangan besar di sektor pendidikan.

Selain berperan menjadi learning facilitator sebagai pengajar, guru dihadapkan pada tuntutan profesi untuk melakukan improvement efforts atas problematika dan kesenjangan dalam melaksanakan tugasnya.

Hal di atas merupakan beberapa essence points pada pelaksanaan workshop Publikasi Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (PTKK) yang diadakan oleh Pendidikan Profesi Guru (PPG), Sekolah Pascasarjana (SPs), Universitas Negeri Malang (UM). Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis (4 Mei 2023) tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.500 peserta yang terdiri dari mahasiswa PPG, Dosen, Guru, dan peserta umum.

Wakil Direktur (Wadir) SPs UM, Prof. Dr. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I., memberikan motivation injection kepada para peserta terkait pentingnya mastery of skills dalam menyusun PTK kelas Kolaboratif dan melakukan publikasi ilmiah bagi guru.

“Bapak/Ibu kegiatan workshop ini diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan reflektif, dan mampu memecahkan masalah dalam pembelajaran yang muncul. Sebagai contoh seorang guru yang aktif mengembangkan inovasinya dalam pembelajaran seperti menggunakan metode, strategi media, demi meningkatkan manajemen dan transaksi pembelajaran di kelasnya,” jelas Prof. Dr. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I.

Selanjutnya, Kaprodi PPG UM, Dr. Muhammad Alfan M.Pd., memaparkan bahwa kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru dalam berinovasi melalui PTK pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya peningkatan professional guru secara global.

“Luaran kegiatan ini yaitu artikel terpublish. Oleh karena itu kami menghimbau untuk para peserta turut aktif mengirim luaran artikelnya pada seminar internasional Innovation and Teacher Professionalism (ICITEP) 2023 yang rutin diselenggarakan oleh PPG SPs UM,” paparnya.

Kegiatan yang dilakukan secara online meeting (webinar) tersebut mengundang 3 (tiga) narasumber/pemateri ahli. Pemateri pertama yaitu; Prof. Dr. Tri Marhaeni Puji Astuti,. M.Hum yang merupakan dosen dari Universitas Negeri Semarang. Pada sesi tersebut, beliau menyampaikan konsep dasar, proposal, dan bentuk laporan PTK.  Prof. Tri, Ia disapa memberikan penjelasan bahwa main point dari PTK yaitu untuk memperbaik mutu praktik pembelajaran di kelas, sehingga berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas.

Workshop Publikasi Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif

Dalam paparannya, Prof. Dr. Tri Marhaeni Puji Astuti, M.Hum memberikan 4 (empat) main point kaidah ilmiah PTK yang meliputi: (1) PTK dilakukan minimal 2 siklus, 1 siklus minimal 2 kali pertemuan; (2) Tindakan tidak boleh berubah dari siklus sat uke siklus dua, dst.; (3) materi bersifat fleksibel; dan (4) PTK bukan merupakan penelitian eksperimen sehingga tidak ada pengujian hipotesis.

Pemateri kedua, Dr. Mashud., M.Pd yang merupakan Dosen Universitas Lambung Mangkurat. Ia merupakan dosen sekaligus pengelola jurnal professional. Beliau menjelaskan materi terkait dengan Jurus jitu publikasi manuscrip hasil PTK. Dr. Mashud menjelaskan secara detail strategi proses submitting hingga reviewing artikel yang dapat dilakukan oleh para peserta workshop. Dalam paparanya, beliau juga menunjukkan contoh template jurnal nasional serta contoh artikel published.

Pada sesi akhir, kegiatan workshop dilanjutkan oleh pemateri ketiga, Ibu Yuyum Sistim Ilmi, S.Pd,.M.Pd. yang merupakan praktisi dari DuDi (Dunia kerja-Dunia Industri). Bu Yuyum yang merupakan owner dari sebuah produk usaha (Mr. Deyude) menjelasakan strategi dan potensi wirausaha bagi para guru.

“Bapak/Ibu setidaknya terdapat 5 (lima) benefit seorang guru berwirasuaha. Kelima hal tersebut meliputi; meningkatkan hubungan sosial; meningkatkan keterampilan dan pengetahuan; meningkatkan kreativitas dan inovasi; menambah sumber pengahasilan; dan membuka peluang karir baru,” urainya.

Pengusaha asal Malang ini juga memberikan beberapa contoh peluang bisnis bagi guru, diantaranya kursus privat atau bimbingan belajar, penjualan produk pendidikan, pelatihan dan konsultasi, pengembangan aplikasi pendidikan, bisnis online, serta bisnis lainnya.

Selain dilaksanakan melalui online meeting, kegiatan tersebut juga live streaming melalui channel youtube PPG UM. Diharapkan para peserta khususnya mahasiswa PPG Prajabatan dapat aktif bersama teman sejawat, guru, kepala sekolah, berdiskusi untuk mencari dan merumuskan persoalan di kelas. Dengan demikian para peserta dapat melakukan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif yang akan mampu akan mampu menawarkan peluang yang luas terbadap terciptanya karya tulis sembari mengajar di kelas. Hal itu secara langsung akan mempu menciptakan efek eskalasi dalam kemajuan pendidikan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Pewarta : Tim Humas SPs UM