image_pdf

Malang. Sebagai upaya dalam meningkatkan relasi kontribusi komunitas, Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM) menyelenggarakan workshop IKA UM Fair pada Sabtu, 14 September 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh 45 peserta alumni di Graha Rektorat lt 1 UM. Workshop ini memaparkan topik terkait perkembangan eco print dan acrylic painting. Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas alumni di usia senja dan memperkenalkan produk terbaru yang ramah terhadap lingkungan.

Hedy Yvonne menjelaskan warna dan motif daun pada hasil kain eco print

Hedy Yvonne selaku pemateri eco print menjelaskan tentang proses kreatifitas eco print.
“Teknik eco print sebenarnya sangat sederhana, hanya saja memerlukan keterampilan dan tingkat kesabaran yang tinggi. Teknik ini juga memerlukan tahapan dan waktu yang lama karena bahan yang digunakan berasal dari alam. Kain yang digunakan dapat berupa kain katun, kain sutera, kain chiffon, kain viscose, kain rayon dan kain linen,” Tuturnya.

Teknik eco print lebih baik menggunakan kain dengan warna dasar putih. Daun dan bunga yang biasanya digunakan dalam teknik ini berupa daun yang dapat mengeluarkan warna dan aroma yang khas, daun yang tidak terlalu tua dan daun gugur yang masih berwarna kekuningan. Beraneka ragam daun serta bunga yang mengeluarkan warna seperti daun mangga, daun kayu jati, daun afrika, daun bunga mawar dan bunga telang.

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada cetak ramah lingkungan ini antara lain, kain yang sudah di mordan, tali katun atau benang kasur, pipa paralon, pengukus dan larutan untuk fiksasi. Proses mordan pada kain berguna untuk meluruhkan lapisan lilin atau pemutih yang melekat pada kain. Bahan untuk mordan kain dapat berupa larutan tawas, kapur tohor atau tanjung yang akan memberikan efek atau hasil yang berbeda.

Proses pembuatan eco print adalah, pertama membentangkan plastik di meja yang besar atau bisa dilakukan dilantai yang rata. Kemudian, kain diletakkan secara merata di atas bentangan plastik tersebut.

Proses berikutnya yaitu meniriskan daun yang dipilih, daun ditata di atas kain sedemikan rupa sehingga nantinya akan diperoleh cetakan daun dengan komposisi bentuk dan warna yang sesuai kreasi.

Setelah tataletak daun-daun tersebut dirasa cocok dengan selera, maka ditutup lagi dengan menggunakan plastik.

Selanjutnya, menggulung kain dengan menggunakan pipa paralon. Langkah berikutnya adalah mengikat gulungan dengan rapi dan kuat. Mengukus gulungan kain selama 2 jam dan didinginkan dengan cara dianginkan.

Proses tersebut dapat membuat motif daun dengan alami. Langkah terakhir untuk tahap eco print yaitu proses fiksasi bahan.

Workshop ini diselingi dengan kegiatan srikandi untuk mencegah kanker serviks dan kanker payudara yang menyerang organ tubuh wanita. Misinya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat yang
berkaitan dengan kanker dan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan pada organ tubuh vital.

Kegiatan penjelasan pencegahan kangker


Pewarta : Said Maulana Ibrahim – Internship Humas UM
Pewarta Foto : Abdul Fattah – Internship Humas UM