image_pdf

Malang. Prof. Dr. Maisyaroh, M.Pd., berhasil dikukuhkan menjadi Guru Besar di bidang Manajemen Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM). Proses pengukuhan tersebut digelar pada Kamis (12/05/2022) bertempat di Graha Cakrawala UM 

Pada acara pengukuhan tersebut, dosen kelahiran Mojokerto tanggal 09 November 1960 ini menyampaikan pidatonya yang berjudul “Pelaksanaan Supervisi Pengajaran dalam Mengoptimalkan Pengembangan Profesional Guru”.  Latar belakang penulisan pidatonya ialah mengingat pentingnya pemahaman terhadap penerapan teknik, prinsip, pendekatan supervisi pengajaran dalam memecahkan masalah pembelajaran.

Prof. Dr. Maisyaroh, M.Pd

Dalam paparannya beliau menyampaikan pendapat bahwa kepala sekolah, pengawas, dan guru yang memiliki kemampuan lebih perlu melakukan supervisi pengajaran agar memperoleh bantuan mengembangkan kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran. Baginya, supervisi  pengajaran  merupakan  bantuan  yang  diberikan  kepada guru  untuk  mengembangkan  kemampuannya  dalam  meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas. Salah satu model supervisi pengajaran adalah supervisi kolegial. Supervisi ini menjadi salah satu bentuk alternatif pelaksanaan supervisi pengajaran. 

Beliau juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan menjadi harapan bagi semua siswa. Model pembelajaran yang bervariasi, tidak monoton. Material pembelajaran juga perlu bervariasi. Selain menggunakan buku teks, artikel ilmiah dan sumber belajar lainnya berupa hard copy, bisa juga diunduh dari  internet serta sumber belajar dari lingkungan sekolah. Menurutnya, kemampuan guru dalam menggunakan variasi model dan material pembelajaran yang tepat  dan bervariasi akan  menjadi perhatian supervisor.   

Pelaksanaan teknik supervisi pengajaran yang efektif mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan variasi model pembelajaran. Variasi model dan material pembelajaran yang variatif banyak ditentukan oleh penerapan prinsip supervisi pengajaran. 

Menurut paparannya, Indonesia memiliki urutan tertinggi sampai terendah, yaitu ramah, objektif, kooperatif, terbuka, demokratis, hangat, konstruktif, self reflektif. Sedangkan di Filipina memiliki urutan kooperatif,  self reflektif, konstruktif, demokratis, objektif, terbuka, ramah, hangat. Intensitasnya Indonesia lebih tinggi dari Filipina. Dengan adanya data tersebut, Prof. Dr. Maisyaroh, M.Pd., berharap agar kualitas pembelajaran di Indonesia semakin meningkat. “Mudah-mudahan supervisor dan guru di Indonesia dan di Filipina memperoleh pemahaman yang tepat tentang pelaksanaan supervisi pembelajaran di sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujarnya.

Pewarta: Mega Tri Utami – Internship Humas UM

Editor: Nike V. Yuarko