image_pdf
Sertifikat Akreditasi

Malang. Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang (UM) mengukir prestasi yang membanggakan dengan memperoleh akreditasi dari  Komite Akreditasi Nasional (KAN). Laboratorium tersebut ditetapkan sebagai Laboratorium Penguji dengan nomor akreditasi LP-1398IDN sesuai dengan ruang lingkup yang dilampirkan.

Laboratorium Sentral FMIPA UM ini merupakan laboratorium Riset Terpadu yang bekerja secara Multidisipliner khususnya pada bidang ilmu-ilmu dasar dan terapan. Laboratorium ini memiliki kemampuan riset dibidang Microscopy, Spectroscopy, Structural Analysis, Metalurgical Analysis, Bio-Material, Bio-Chemical, Advance Ceramics, Geophysics. Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju juga mendukung pencapaian Visi UM, yaitu menjadi perguruan tinggi unggul yang peduli terhadap nilai kemanusiaan dan menjadi rujukan dalam pengembangan bidang kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Hal ini dibuktikan dengan kecanggihan peralatan yang dimiliki dan berstandar internasional. Standar internasional laboratorium ini ditunjukkan dengan ditetapkannya sebagai Laboratorium Penguji dengan menerapkan SNI ISO/IEC 17025:2017 (ISO/IEC 17025:2017) dari KAN pada (22/4).

Sebagai laboratorium pertama dan satu-satunya yang terakreditasi ISO 17025 di UM, Nandang Mufti, S.Si., M.T., Ph.D., Manajer Puncak Laboratorium Sentral Material dan Mineral Maju FMIPA UM menjelaskan bahwa akreditasi ISO 17025 merupakan penghargaan dengan level yang lebih tinggi dibandingkan dengan ISO 9001. “Akreditasi ISO 17025 yang diperoleh laboratorium memiliki level lebih tinggi daripada ISO 9001. Selain ada kajian manajemen dan administrasi, ISO 17025 juga memuat uji validitas alat dan prosedur yang digunakan”, jelasnya.

Nandang Mufti, S.Si., M.T., Ph.D.,
Manajer Puncak Laboratorium Sentral Material dan Mineral Maju FMIPA UM

Nandang menyampaikan bahwa tim laboratorium ini telah mempersiapkan akreditasi ISO 17025 sejak tujuh tahun yang lalu dengan melakukan perbaikan sistem manajemen dan perubahan struktur yang sesuai dengan ISO seperti penetapan manajer puncak, manajer mutu, manajer teknis, dan manajer pemasaran yang dijabat oleh dosen berbagai jurusan di FMIPA.

Selain itu, tim laboratorium tersebut juga membuat dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penerimaan sampel, menjamin kerahasiaan sampel, prosedur pengukuran, pelaporan hingga manajemen komplain. “Pengelola laboratorium yakni manajer maupun staff juga harus mengikuti pelatihan ISO 17025 yang bersertifikat”, tambah Nandang. Tidak hanya itu, laboratorium juga melakukan uji banding dengan laboratorium yang terakreditasi dan melakukan kalibrasi alat serta uji performance.

Pewarta : Siti Nuradilla – Internship Humas UM