image_pdf
[INOVASI]

Keterbatasan akses fasilitas pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus menimbulkan dampak pada hasil capaian belajar yang selama ini dijalankan. Terlebih lagi bagi mata pelajaran yang membutuhkan kemampuan kognitif tinggi siswa, seperti halnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dengan demikian sebagian besar dari siswa berkebutuhan khusus masih merasa kesulitan dalam memahami inti materi IPA karena keterbatasan fasilitas pembelajaran yang dimilikinya.

Hal tersebut merupakan alasan dari Tim Bonetuli dari Universitas Negeri Malang (UM) untuk mengikuti Lomba Inovasi Digital Mahasiswa ke-05 tahun 2024 (LIDM-05/2024). Tujuan diadakan LIDM-05/2024 ini adalah untuk mengembangkan inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan dan pembelajaran melalui penerapan teknologi digital yang siap diimplementasikan pada sekolah. Dalam LIDM-05/2024 ini terdapat (lima) divisi karya-karya inovasi pendidikan dan pembelajaran yang dilombakan. Tim Bonetuli yang dibimbing oleh Ajeng Daniarsih, S.Si., M.Si., Dosen Departemen Biologi ini mengikuti perlombaan LIDM-05/2024 pada Divisi Kedua, Divisi Inovasi Pembelajaran Digital Pendidikan (IPDP). Inovasi yang dihasilkan oleh Tim Bonetuli yaitu pengembangan perangkat pembelajaran digital untuk proses pembelajaran dan pengajaran bagi siswa penyandang tunarungu.

Tim Bonetuli ini terdiri dari 4 mahasiswa, yaitu Dimas Abdillah (Pendidikan Biologi 2022) sebagai Ketua, Khalwa Alfiana Saida (Pendidikan Biologi 2022) sebagai Research and Material Creator, Halimatus Sa’diyah (Pendidikan Biologi 2020) sebagai Developer dan Lia Anastasya (Pendidikan Luar Biasa 2022) sebagai Graphic Designer diberikan kesempatan untuk melangkah ke babak final yang akan dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 9-13 Juni 2024. 

Pada kesempatan ini, Tim Bonetuli menciptakan sebuah inovasi pembelajaran digital berupa torso rangka katak yang diintegrasikan dengan Bonetuli Apps dan dilengkapi dengan terjemahan bahasa isyarat SIBI yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan media belajar siswa penyandang tunarungu. Bonetuli ini hadir sebagai inovasi pembelajaran yang menjawab langsung kebutuhan di lapangan berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan kepada Rusmiyati, salah satu guru siswa penyandang tunarungu di SLB ABD Kedungkandang, Malang.

Tampilan aplikasi Bonetuli, inovasi media pembelajaran bagi siswa disabilitas penyandang tunarungu

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, siswa penyandang tunarungu mengalami kesulitan ketika menangkap materi dengan mengisyaratkan istilah dalam sistem rangka yang masih tidak lazim. Disini Bonetuli fokus pada mata pelajaran IPA materi tentang sistem rangka dasar yang kemudian dikembangkan menjadi materi yang lebih kompleks. Aplikasi Bonetuli memiliki fitur video pembelajaran yang dilengkapi tampilan bahasa isyarat SIBI dengan tempo yang sudah disesuaikan, hal tersebut bertujuan untuk menambah pemahaman siswa pada materi sistem gerak terutama untuk memperkenalkan tulang yang menggunakan nama ilmiah.

Tampilan menu pada aplikasi Bonetuli disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran Problem Base Learning (PBL) serta menggunakan sistem evaluasi berupa authentic assessment, sehingga tidak hanya mengukur kemampuan aspek kognitif siswa, namun juga aspek afektif dan psikomotorik. Diharapkan Bonetuli Apps yang merupakan bentuk digitalisasi media pembelajaran sistem gerak kelas 11 berbasis aplikasi berbantuan bahasa isyarat SIBI ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di Indonesia.

Pewarta: Dimas Abdillah – Mahasiswa UM Prodi Pendidikan Biologi

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM