image_pdf

Malang. Universitas Negeri Malang (UM) sebagai perguruan tinggi dengan taglineExcellence in Learning Innovation” selalu berupaya untuk berinovasi dan menorehkan prestasi. Bukan hanya mahasiswanya yang berprestasi, namun para akademisi UM juga tak kalah berprestasi. Hal ini diwujudkan oleh Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar, M.P. selaku Kepala Pusat HKI, Inkubis, Komersialisasi, dan Afiliasi Industri (PHIKA) beserta anggota tim melalui inovasi yang diberi nama Feeder Ship meraih penghargaan “113 Karya Inovasi Indonesia Paling Prospektif” yang diselenggarakan oleh BIC (Business Innovation Center).

BIC merupakan sebuah program yang didirikan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia. BIC bertujuan untuk mengoptimalkan pemberdayaan inovasi di Indonesia demi meningkatkan pembangunan nasional. Diikuti oleh para akademisi, pelaku bisnis maupun pemerintahan, Feeder Ship mampu bersaing dan meraih penghargaan dalam program tersebut.

Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar, M.P., menjelaskan Feeder Ship merupakan inovasi teknologi berupa kapal penebar pakan ikan dengan pelempar sentrifugal. Kapal penebar pakan ikan ini memiliki fungsi utama untuk menebar pakan ikan secara merata termasuk menjangkau sudut-sudut tambak. Hal ini sangat berguna bagi petani tambak dalam pemberian pakan ikan secara berskala dan teratur. Selain itu, Feeder Ship akan mempermudah para petani tambak menebar pakan ikan secara otomatis dengan remote control tanpa petani tambak mengelilingi area tambak yang cukup luas. 

Lebih lanjut, beliau menyampaikan awal ide inovasi tersebut adalah ketika beliau beserta anggota tim melihat pekerja tambak yang menyebarkan pakan ikan secara manual ke tambak yang luas. “Ide Feeder Ship bermula ketika kami berjalan-jalan ke tambak ikan Pantura dan melihat seorang pekerja petani tambak membawa kaleng berisi pakan ikan dengan masing-masing 20 kg (di sisi kiri dan kanan). Mereka memberi pakan ikan dengan cara dilempar ke area tambak seluas setengah hingga 1 hektar dengan menggunakan tangan. Hal tersebut tentu tidak dapat menjangkau keseluruhan areal tambak secara merata. Maka dari itu terciptalah inovasi kapal penebar pakan ikan dengan dilengkapi sel surya yang bersifat renewable energy dan ramah lingkungan,” paparnya.

Tidak hanya memperoleh penghargaan, kapal penebar pakan ikan ini telah mengikuti berbagai pameran seperti Pameran Teknologi Tepat Guna Nasional yang diselenggarakan di Palu, Pameran Inovasi Berbasis Teknologi yang diselenggarakan di Surabaya, dan Pameran yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis UM. Selain itu produk inovasi ini telah mendapatkan Paten Granted dengan nomor paten: IDS 000001713.

Feeder Ship saat ini masih dalam bentuk prototype yang sudah teruji dan sudah ikut berbagai pameran. Kami berusaha untuk melakukan hilirisasi produk tersebut dan sekaligus mengharapkan ada investor sebagai produsen untuk mengkomersialisasikannya,” ungkap Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar, M.P.

Setelah menerima penghargaan oleh BIC tahun lalu, di tahun ini juga mendapatkan undangan untuk kembali mengikuti pemilihan “114 Inovasi Indonesia-2022”. “Untuk itu kami masih berpikir untuk memilih produk-produk unggulan dan tentunya perlu membentuk tim untuk pengajuan berkasnya,” jawab beliau ketika ditanya mengenai keikutsertaan BIC di tahun ini.

“Sebagai akademisi wajib selalu melakukan penelitian sesuai kebutuhan (need asissment) masyarakat sampai menghasilkan produk inovasi yang bermanfaat untuk menyelesaikan masalah. Inovasi yang diberikan tentu harus dilindungi kekayaan intelektualnya. Selain itu lakukan kajian teknis dan ekonomis dan tingkatkan performansi produk untuk menuju hilirisasi ataupun komersialisasi yang dapat menghasilkan Income Generating. Harapan kami, BIC dapat menjembatani secara proaktif antara inventor/inovator dengan investor untuk hilirisasi/komersialisasinya. Mengutip perkataan BJ Habibie: Keberhasilan bukanlah milik orang pintar, namun keberhasilan itu adalah milik mereka yang senantiasa berusaha,” pungkas Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar, M.P.

Pewarta: Novita Eka Andriyana – Internship Humas UM

Editor : Nike V. Yuarko