image_pdf
Monopoli Benjor Inovasi Mahasiswa KKN UM
sebagai media pembelajaran berbasis teknologi.

Malang. Di tengah kondisi pandemi, bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) masih terus berjalan meskipun dilakukan secara daring. Hal ini tercermin pada mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang melaksanakan KKN di Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Selama proses KKN secara daring, sekelompok mahasiswa ini mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi.

Pengembangan media pembelajaran ini difokuskan untuk siswa kelas 4 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Benjor. Mengingat konsep pembelajaran tematik yang cukup kompleks bagi siswa, mahasiswa KKN UM ini mengemasnya dalam sebuah konsep permainan monopoli.

“Monopoli ini kan sudah umum dan sering dimainkan oleh anak-anak sehingga secara tidak langsung jika kita adopsi konsep permainannya dan mengubah kontennya untuk pembelajaran,” jelas Dhita Afifa selaku ketua pengembangan media pembelajaran ini.

Lebih lanjut, Dhita mengungkapkan bahwa media pembelajaran ini fokus pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang tercermin melalui konten pembelajarannya. “Sebenarnya ada beragam konten di monopoli ini, mulai dari IPS, IPA, dan Matematika, tapi kami lebih mengutamakan pada konten ilmu sosialnya khususnya Sejarah. Jadi, siswa tidak bosan juga jika harus belajar mengenai Sejarah. Oleh karena itu nama permainannya, Monopoli Benjor Belajar Sejarah” ungkapnya.

Sebagai inovasi baru, mahasiswa KKN UM di Desa Benjor ini juga mengintegrasikan teknologi dalam permainan ini. Maraknya penggunaan Augmented Reality (AR) memberi sebuah konsep permainan sekaligus pembelajaran yang lebih nyata. Dalam implementasinya, aplikasi Assemblr EDU yang dapat diunduh melalui Google Play Store digunakan sebagai alat untuk scanning dan memutar video.

“Saat memainkan monopoli ini nanti, ada beberapa kotak Informasi yang dapat memunculkan video. Melalui video tersebut, siswa dapat memperoleh penjelasan sesuai dengan informasi konten yang tersedia,” tambah Dhita Afifa dengan antusias.

Keberadaan media pembelajaran ini diharapkan dapat membentuk suasana belajar yang lebih menyenangkan dimana siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini juga ditujukan untuk meningkatkan motivasi dan minat untuk mengeksplorasi pada siswa.

Penulis             : Andita Eka Wahyuni – Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris UM