image_pdf

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, tiga tim dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) berhasil meraih juara 3 umum dalam lomba DIMASTI-AMLI 2022. Ketiga tim tersebut adalah tim Alpha Leonis meraih juara 1 cabang lomba programming, tim Samen juara 1 cabang lomba Game Develompment Programming, dan tim Carrion juara 3 cabang lomba Scientific Paper.

DIMASTI-AMLI merupakan pagelaran mahasiswa pendidikan, matematika, sains, dan teknologi informasi yang mana salah satu program unggulan AMLI (Asosiasi MIPA LPTK Indonesia). Diikuti oleh 12 perguruan tinggi MIPA LPTK dengan jumlah partisipan sebanyak 130 tim. Pada tahun ini, lomba dilaksanakan oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan delapan cabang lomba yang tersedia.

Anjar Dwi Hariadi, mahasiswa Departemen Matematika yang tergabung dengan tim Alpha Leonis menjelaskan, sistematika lomba terdiri dari babak penyisihan dan final. Untuk lomba pogramming diberikan soal-soal berupa permasalahan yang kemudian diselesaikan dengan membuat algoritma pemrograman. Bersama kedua anggota lainnya yang merupakan mahasiswa Departemen Matematika, Gabriel Arta Pratama Sidauruk dan Ikhsan Abdul Ro’uf, persiapan tim yang dilakukan terbilang singkat. “Untuk persiapannya sebenarnya terbilang mepet. Jadi untuk cabang saya yaitu programming tentu kami melatih skill berlogika. Selebihnya kami memaksimalkan strategi mengerjakan setiap soal untuk setiap babaknya karena ini tim,” ungkap Anjar.

Dalam kesempatan yang sama, tim Samen yang beranggotakan mahasiswa Departemen Matematika yaitu Izza Ardiansyah, Mukhammad Afif Dwi Wahyudi, Faqihatul Faizah, dan Nabilah Miftahul Rahma Subagio mengungkapkan, diperlukan berbagai persiapan dan kerja sama seluruh tim sehingga pada akhirnya tim Samen bisa memenangkan lomba Game Development Programming.

“Tentunya jauh-jauh hari kami sudah mempersiapkan konsep game yang akan dibuat. Konsep game ini adalah menanamkan konsep materi yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus memberikan kesenangan dalam memainkan game yang seru. Kami mendapatkan tanggapan dan respon baik dari dewan juri dimana penilaian (asesmen) di level terakhir game menjadi faktor krusial yang menjadikan game yang kami buat layak menjadi juara,” ungkap Izza.

Selanjutnya pada cabang Scientific Paper, tim Carrion terdiri dari mahasiswa Departemen Biologi dengan anggota Daffa’ Rizal Dzulfaqaar Alauddin, Muhammad Alif Hidayatullah, Nur Shofiyah Niyatul Khoir, Siti Nurazizah, dan Yusniar Zurroh Asfiniya mengusung ide media pembelajaran anatomi manusia. Cadaver laboratory dikemas menjadi metaverse cadaver laboratory sebagai bentuk dukungan tim akan digitalisasi di dunia pendidikan. Metaverse cadaver laboratory dapat digunakan menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah anatomi manusia dengan kelebihan yaitu efisien waktu, tenaga, dan biaya.

“Untuk rekan-rekan sekalian, saya sebagai perwakilan tim Carrion mengharapkan ke depannya lebih banyak lagi dari teman-teman mahasiswa UM yang juga ikut serta dalam ajang DIMAS-TI selanjutnya. Ajang ini sangat bergengsi dengan memperebutkan juara umum. Sehingga saya dan tim Carrion berharap ke depannya UM bisa menyabet gelar juara umum 1 yang tentunya tidak terlepas dari peran dan keikutsertaan teman-teman,” pungkas Daffa’ di akhir wawancara.

Pewarta: Novita Eka Andriyana – Internship Humas UM.