image_pdf

Malang. Jumlah pasien Covid-19 terus meningkat setiap harinya tak terkecuali di Kota Malang. Terlebih Kota Malang pernah memilki pasien yang positif  Covid-19 cukup banyak yaitu sekitar 8 orang. Akibatnya Kota Malang kini memiliki status Red Zone (zona merah) dan menyebabkan permintaan alat kesehatan khususnya Alat Pelindung Diri (APD) meningkat.

Sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri, Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

Alumnus mahasiswa program studi Tata Busana Universitas Negeri Malang (UM) pun tergerak untuk berkontribusi dalam penanganan Covid-19. Berawal dari pembagian masker kain secara gratis kini mereka mampu memproduksi Hazmat Suit dengan bantuan dari Alumni Tata Busana UM serta beberapa SMK di Malang, Blitar, dan Kalimantan.  

Gebby Rega Pratiwi yang merupakan salah satu anggota dan pelopor dari tim Galang Dana Pakaian Dekontaminasi (Hazmat Suit) (GarDa PakDe) mengatakan bahwa pihaknya sudah memproduksi 600 pcs Hazmat Suit dan akan segera didistribusikan minggu depan ke Puskesmas di daerah Malang Raya dan Rumah Sakit Rujukan di Malang, Kediri, Blitar, dan Kalimantan Barat.

“Desain dan bahan dari hazmat suit ini sudah di konsultasikan ke beberapa rekan dokter. Bahan yang kami gunakan bahan non-woven (spunbound 75 gram) dengan alasan bahan tersebut tidak menyerap air, maupun cairan. Warna yg dipilih warna terang agar kotoran serta percikan carian maupun darah yang menempel di Hazmat Suit dapat terlihat. Pada bagian pergelangan tangan, kaki, hoodie, dan pinggang menggunakan elastik sehingga tidak mengganggu pergerakan.” Ujar Gebby.

Pewarta           : Rifdah Ananda Baharuddin-Internship Humas UM