image_pdf
Pihak LP2M saat berpose dengan para keynote speakers

Malang. Universitas Negeri Malang (UM) berupaya untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian sumber daya manusia dalam menghadapi permasalahan dan tantangan di era revolusi industri 4.0. Oleh sebab itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M UM) menyelenggarakan agenda Seminar Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat pada Sabtu (19/10) dengan topik Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam Pemanfaatan Potensi Lokal untuk Pembangunan Berkelanjutan. Acara tersebut bertempat di gedung Graha Rektorat UM Lt. 9 yang dihadiri 130 peserta. Kegiatan tersebut menghadirkan Pembicara utama Prof. Dr.rer.nat. Sundani Nurono Suwandi (ITB), Prof. Dr.rer.nat. Mochammad Yuwono MS., Apt (UNAIR) dan Drs. Suwitno M.Si (Kasubdit DP2M RISTEKDIKTI).

Pada acara inti, Prof. Dr.rer.nat. Sundani Nurono Suwandi (ITB) memaparkan strategi pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat.

Drs. Suwitno M.Si saat memaparkan materi

“ Pada proses penelitian faktanya memerlukan naluri yang berasal dari kemampuan intuisi dan nalar dengan kemampuan teknologi. Kemampuan tersebut harus memenuhi kualitas spiritual, kompetensi dan sikap yang berdasarkan pada pengetahuan akademik, kemampuan berpikir, kemampuan komunikasi dan kemampuan manajemen. Pengabdian kepada masyarakat harus sesuai dengan tridarma perguruan tinggi yang meliputi riset, layanan dan pembelajaran,” Ungkapnya.

Pola pelayanan penelitian harus diperbaiki karena porsi pendidikan pengajaran berada di angka 40 persen, sedangkan pengabdian masyarakat hanya 15 persen dan penelitian 45 persen. Seharusnya, porsi pengabdian masyarakat prosentasenya lebih besar dibandingkan pendidikan pengajaran karena untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pengalaman di lapangan.

Salah satu peserta bertanya kepada pemateri

Layanan IPTEK Masyarakat (LipMAS) menyusun strategi yang menjadi sasaran pengabdian meliputi masyarakat, kawasan dan komoditas.  Paradigma baru kawasan berkehidupan pada dasarnya memiliki perspektif inisiatif (agama, arkeologi dan sejarah), persuasif (ekonomi, kesehatan dan pendidikan) dan responsif yang dikaitkan dengan ilmu pertanian, rekayasa sains serta kesenian. Khusus untuk program kawasan memiliki 6 aspek antara lain berdasarkan jaringan, data , kemampuan intuisi, kearifan lokal, pengajuan keterlibatan khusus dan komitmen.

Pada penghujung acara seminar, Drs. Suwitno M.Si., selaku Kasubdit DP2M RISTEKDIKTI menjelaskan tentang kebijakan dan skema pengabdian kepada masyarakat. Lebih lanjut, Suwitno menyampaikan bahwa prinsip dasar dalam pengabdian kepada masyarakat pada umumnya berbasis kewilayahan dan riset, berdasarkan pemasalahan atau tantangan di kehidupan masyarakat, sinergi dan multi disiplin, kegiatan yang terstruktur serta dapat berkelanjutan.

Penulis : Said Maulana Ibrahim – Internship Humas UM