image_pdf
Kabag Kerjasama dan Humas UM menyambut para peserta Tour Sejarah

Malang. Dalam rangka memperingati 120 tahun Tjamboek Berdoeri, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Center For Culture and Frontier Studies Universitas Brawijaya (UB) mengadakan tour sejarah pada Minggu (23/02) di Wisma Tumapel Universitas Negeri Malang (UM) yang saat ini telah berganti nama menjadi Graha Tumapel.

Wisma Tumapel merupakan gedung perkuliahan pertama UM sebelum berada di Jl. Semarang saat ini. Sejarawan kota Malang dari LPPM UB menjelaskan bahwa sebelum dijadikan tempat perkuliahan IKIP Malang, wisma yang dibangun tahun 1928 ini bernama Hotel Splendid milik Belanda. Hotel ini termasuk dalam jajaran hotel dengan fasilitas mewah dan modern. Ada beberapa kamar yang ditaksir sangat mahal karena pintu kamarnya menghadap ke pemandangan asri sungai dan membawa ketenangan.

Pada 1946, Wisma Tumapel yang dulunya Hotel ini sering dijadikan sebagai tempat pertemuan asosiasi rapat bisnis pengusaha-pengusaha tembakau. Pada masa peralihan pemerintahan Jepang tahun 1944, Hotel Splendid dijadikan sebagai kantor pemerintahan. Setelah Indonesia merdeka pada masa revolusi fisik, masyarakat sepakat untuk menghancurkan dan membakar gedung tersebut karena merupakan fasilitas asing. Pasukan gerilya Indonesia pada saat itu juga berupaya untuk menghancurkan jembatan di belakang hotel ini namun masih berdiri kokoh sampai sekarang.

Pasca kebakaran, gedung dialih fungsikan sebagai wisma dosen dan ruang kelas FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Pada tanggal 20 Mei 1964, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan itu dilepaskan kembali dari Unair, dan resmi berganti nama menjadi IKIP Malang. Selanjutnya pada tahun 1968, IKIP Malang mengambil alih gedung tersebut untuk dijadikan perkuliahan pertama dibawah rektor IKIP Malang Prof. Sultan Adam Bakhtiar.

Posisi Wisma Tumapel saat ini akan berada dibawah manajemen Pusat Bisnis UM yang sedang membuat kesepakatan dengan pihak wisma untuk dijadikan hotel kembali. Wisma ini sering digunakan para fotografer untuk mengambil  view yang kental dengan nuansa bahari yang sangat menarik. Oleh sebab itu, keadaan ini akan menjadi hal yang menarik jika Wisma Tumapel kembali di fungsikan dengan baik, tidak hanya dijadikan hotel namun juga galeri historikal Kota Malang.

Pewarta           : Siti Nuradilla – Internship Humas UM

Pewarta Foto   : Fatkhun Nisa – Internship Humas UM