image_pdf

Malang. Islam menyeru agar manusia tidak berbuat kerusakan di muka bumi, hal ini disampaikan Allah SWT dalam firman-Nya QS. Al-Baqarah ayat 65 yaitu “…dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.”. Spirit seorang santri/wati dalam melakukan sebuah kegiatan wirausaha haruslah berpedoman pada seruan tersebut. Berdasarkan hal inilah Bapak H. Ir. Najih Fuadi, seorang pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muflikun menyatakan ingin memiliki sebuah usaha yang dapat dijalankan oleh para santrinya, terlebih dalam hal usaha kreatif ramah lingkungan. Sehingga mereka dapat memiliki keterampilan dan kemandirian dalam hal ekonomi.

Terlebih, keberadaan ponpes modern saat ini, selain tujuannya untuk mencetak calon mubaligh/ustad dan mubalighoh/ustadzah, juga untuk mencetak pribadi yang memiliki keterampilan dan kemandirian, termasuk dalam hal ekonomi. Hal ini salah satunya bisa dilakukan dengan mencetak santri/wati yang memiliki wawasan dan semangat wirausaha. Ponpes Al-Muflikun yang bertempat di Sudimoro Lowokwaru, Kota Malang sebagai ponpes modern juga memiliki tujuan tersebut.

Melihat fakta semacam ini, Tim Pengabdian dari Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Raisa Fitri, S.AB., M.M. melaksanakan kegiatan bertajuk “Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Ecoprint pada Pondok Pesantren Al-Muflikhun Kota Malang.”. Kegiatan ini dianggotai oleh  Prof. Dr. Sudarmiatin, M.Si., Della Ayu Zona Lia, S.AB., M.AB., dan Ika Zutiasari, S.Pd., M.P., selaku dosen Jurusan Manajemen FE-UM dan Filianti, S.Pd. alumni Jurusan Manajemen FE-UM.

Ecoprint adalah sebuah teknik untuk mencetak dan mewarnai suatu objek dengan bahan alami berbasis tumbuhan, yang akan dituangkan dalam kain. Melalui ecoprint, santri/wati diajak untuk menjaga dan mencintai lingkungan dengan menghindari bahan-bahan yang mengandung kimia.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 09 Agustus 2020 sejak pagi hari hingga menjelang sore di Ponpes Al-Muflikhun. Pemaparan materi dilakukan kepada peserta dengan menjelaskan mengenai konsep design thinking agar mereka memiliki konsep berwirausaha serta semangat dalam menjalankannya kelak. Kemudian, peserta diajak praktik secara langsung untuk membuat ecoprint pada media kain berukuran setengah meter. Berbagai jenis daun-daunan pun digunakan.

Harapannya, setelah kegiatan selesai, peserta dari  kalangan santri yang jumlahnya 30-an  dapat terus  meningkatkan keterampilannya dalam membuat ecoprint, hingga suatu saat kegiatan  ini dapat diajukan dalam Program Santripreneur yang digencarkan oleh Kementerian Perindustrian agar mendapatkan pendanaan yang memadai.

Kegiatan yang dilaksanakan dengan menerapkan protokoler kesehatan di situasi pandemi Covid-19 ini mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari peserta dan pengurus ponpes. Ustadz Adi, pengurus ponpes menyampaikan, “Kegiatannya sangat positif, mengajak santri untuk lebih kreatif dan memiliki keterampilan dengan tetap mencintai alam, sehingga stigma santri tidak bisa ‘ngapa-ngapain’ bisa terpatahkan.”

Oleh: Filianti, S.Pd.

Alumni Jurusan Manajemen Universitas Negeri Malang