image_pdf
Penyerahan Plakat UM kepada perwakilan sekolah

Malang. Kampus Merdeka Belajar menjadi salah satu gebrakan yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) Nadiem Makarim. Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning) yang sangat esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian mahasiswa. Konsep dari program ini adalah mahasiswa memiliki kesempatan untuk menempuh pembelajaran di luar program studi.

Kampus Mengajar Perintis (KMP) 2020 selesai dilaksanakan pada Senin (18/1) setelah mahasiswa menyelesaikan laporan akhir. Kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan sosial mahasiswa untuk membantu guru sekolah dasar (SD) untuk mengajar dan mendampingi selama 3 bulan di masa pandemi ini. Kegiatan yang diikuti oleh 2500 mahasiswa yang berasal dari berbagai prodi dan universitas di Indonesia. Tujuan KMP 2020 mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk mengasah jiwa kepempimpinan dan karakter serta pengalaman mengajar di sekolah dasar. Salah satunya yang menerima mahasiswa KMP 2020 yaitu SD Negeri Penanggungan Kota Malang.

Foto bersama dengan seluruh guru-guru SDN Penanggungan

Total ada 7 mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang berkesempatan untuk membantu di SDN Penanggungan yaitu Fika Aghnia Rahma, Nuri Riskian, Nurul Faiza, Tanty Tsamrotunnaja, Intan Dewi Khusna, Lukky Reza Rahmadani, dan Umniya Juman Rosida. Banyak hal yang menjadi pelajaran bagi mahasiswa ketika melaksanakan KMP 2020. Seperti keterbatasan guru untuk melaksanakan pembelajaran secara daring dimasa pandemi ini yaitu banyak siswa yang tidak memiliki smartphone dan ada yang dibawa orangtuanya. Hal ini menjadi salah satu yang perlu dibantu oleh mahasiswa KMP 2020 selain pembelajaran juga membantu pembuatan aplikasi SIPASI SDN Penanggungan.

Intan Dewi Khusna salah satu mahasiswa KMP 2020 mengungkapkan kebahagiaannya menjadi bagian program ini. “Saya bahagia menjadi bagian dari KMP 2020 selain menambah pengalaman juga memberikan banyak sekali pembelajaran. Karena mengajar siswa sekolah dasar itu beda dengan mengajar SMP maupun SMA. Tentu diperlukan kesabaran dan ketelatenan yang luar biasa untuk mengajari literasi serta numerasi seperti yang diinginkan oleh Mas Menteri.

Tapi itulah seninya karena disini saya bisa sekaligus belajar menjadi seorang ibu yang sabar dan telaten,” ujarnya. Kegiatan ini ditutup dengan simbolis pemotongan tumpeng dan penyerahan plakat untuk memberikan kenang-kenangan untuk SDN Penanggungan. Tidak lupa ucapan terimakasih yang diwakili oleh Dosen Pembimbing kepada pihak SDN Penanggungan. Hingga foto bersama untuk menjadi senuah tanda jejak bahwa kami pernah mejadi bagian dari KMP 2020 angkatan pertama.

Nuri Riskian Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang