image_pdf

Malang. Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Malang (UM) selenggarakan seminar nasional Pendidikan yang bertemakan “Digital Disruptif Pembelajaran Akuntansi di Era Revolusi Industri 4.0” pada Senin (29/07) di Gedung D4 FE UM. Pembicara dalam seminar tersebut berasal dari dua universitas, yaitu Dr. Crispina Gregory K.Han dari Universiti Malaysia Sabah dan Prof. Dr. Bambang Sugeng, S.E., M.A., M.M., Ak. dari Universitas Negeri Malang.

 Tidak hanya mahasiswa akuntansi yang menghadiri seminar tersebut, tetapi juga guru-guru Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Akuntansi Kota Malang.  

“Perubahan teknologi yang sangat cepat dalam bidang teknologi juga berdampak pada perkembangan pendidikan. Kita mengenalnya dengan istilah Revolusi Industri 4.0. Tugas kita sebagai pendidik harus bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada, sehingga pembelajaran Akuntansi akan lebih efektif,” ujar Dr. Agus Hermawan, GradDiptMgt., M.Si, Mbus selaku Wakil Dekan I FE UM dalam sambutannya.

Dr. Crispina menjelaskan bahwa pada Revolusi Industri 4.0 saat ini, hampir segala bidang menggunakan digital, cyber dan internet. Pembelajaran konvensional di sekolah dinilai sudah bukan zamannya lagi. Oleh karenanya, seorang pendidik harus mampu mengupgrade diri sesuai dengan perkembangan yang ada.

“Beberapa hal yang berhubungan dengan digital disruptif diantaranya adalah Virtual Reality (VR), Collaboration Platform, Augmented Reality, dan Artificial Intelligence,” tambahnya.

Kurikulum K13 yang digunakan sekolah-sekolah saat ini, jelas Prof. Bambang, sudah cukup visioner sesuai dengan kebutuhan pendidikan di era disruptif ini. Konsepnya sudah tepat untuk mendukung pelajar millenial mengembangkan diri. Namun, dalam implementasi dan prakteknya belum bisa dilaksanakan secara maksimal.

“Pelaksanaan K13 ini akan bisa maksimal jika pendidik memiliki kemampuan yang mumpuni dalam ketentuan itu. Oleh karenanya, sebagai pendidik di masa kini diharapkan bisa mengupgrade diri secara mandiri, memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Pewarta           : Ulya Aziza Fitriya – Internship Humas UM