Simak Keseruan Lokovasia 2024 Bersama Seniman Tradisional di UM
Bagikan:
Bagikan:
Malang – Universitas Negeri Malang (UM) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya dengan menjadi tuan rumah Lokovasia 2024, Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari 2 hingga 4 September 2024, bertempat di AVA dan Laboratorium Drama Gedung D14 Fakultas Sastra UM.
Tahun 2024 menandai penyelenggaraan kedua Lokovasia, sebuah acara yang dilatarbelakangi oleh kegelisahan para seniman terhadap masa depan musik tradisi Indonesia, terutama terkait pelestarian dan pengembangan musik tersebut. Para peserta yang terpilih melalui seleksi ketat di tingkat nasional, antusias mengikuti berbagai rangkaian acara yang disiapkan.
Catur Fredy Wigoyo, ketua komunitas Angon Angin asal Surabaya, berbagi kesan positifnya setelah mengikuti Lokovasia. “Acara ini memberikan wawasan baru tentang dunia musik, terutama musik tradisional. Saya merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari Lokovasia 2024,” ungkapnya.
Lokovasia menjadi wadah bagi seniman dan komunitas musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satu komunitas yang juga merasa bangga adalah Semut Ireng, komunitas musik tradisional dari Pamekasan, Madura. Ketua komunitas, Akhmad Mubasyir Rizal, menyampaikan rasa syukurnya bisa ikut serta dalam acara ini. “Lokovasia merupakan jembatan bagi kami, seniman musik tradisional, untuk saling berbagi pengalaman dan memperkenalkan budaya daerah. Kami berharap musik tradisional bisa terus lestari dan dikenal generasi muda,” ujarnya.
Semut Ireng sendiri telah eksis sejak 1990 dengan misi melestarikan musik tradisional yang sempat redup di daerahnya. Partisipasi mereka di Lokovasia menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga warisan budaya tersebut.
Ketua pelaksana Lokovasia 2024, Setyawan Jayantoro, S.Sn., M.Sn., menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda. “Saya berharap Lokovasia memotivasi generasi muda untuk lebih mencintai musik tradisi Indonesia. Selama ini, kita terlalu sering menjadikan budaya asing sebagai acuan dan melupakan budaya sendiri,” serunya.
Selain sebagai upaya pelestarian budaya, Lokovasia juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yakni pendidikan berkualitas, dan nomor 11, kota dan komunitas berkelanjutan, dengan menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal yang berkelanjutan.
Pewarta: Hania Nuha Tsabita – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM