image_pdf
ri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S. Kep, M. NSc., menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S. Kep, M. NSc., baru saja menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Senin (15/5). Penghargaan tersebut diberikan secara langsung kepada para anggota Emergency Medical Team (EMT) yang telah selesai melaksanakan misi kemanusiaan penanganan gempa bumi Turki. 

Beliau menjelaskan bahwa Tim INA-EMT bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Turki yang sakit di pengungsian. Tim INA-EMT juga turut memberikan psikososial dukungan untuk anak-anak yang membutuhkan dukungan sosial pada saat bencana. Selain itu, hal yang utama adalah menjadi duta diplomatik karena pemerintah Turki mengirimkan surat permohonan bantuan kepada pemerintah Republik Indonesia. Oleh karena itu, bantuan INA-EMT adalah proses diplomasi karena Turki selalu membantu saat RI mengalami bencana di berbagai daerah di Indonesia.

“Secara secara spesifiknya saya bertugas di ruang resusitasi. Ruang tersebut merupakan ruang untuk penanganan kegawatdaruratan saat pasien yang datang ke Field Hospital Indonesia tidak bisa dilakukan tindakan rawat jalan dan butuh penanganan segera,” jelasnya.

Eri Yanuar Akhmad B.S., S. Kep, M. NSc bertugas sebagai perawat dalam Tim INA-EMT,

Bertugas sebagai perawat dalam Tim INA-EMT, Eri Yanuar Akhmad B.S., S. Kep, M. NSc., menceritakan awal mula beliau bisa tergabung dalam Tim INA-EMT. Berlatar belakang menjadi bagian Keperawatan Emergensi dan Keperawatan Kritis menghantarkan beliau tergabung ke dalam Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) yang diikutsertakan dalam tim perawat gawat darurat dan bencana gempa Turki. Selama kurang lebih tiga minggu, beliau bertugas berdampingan dengan semua elemen kesehatan untuk pembuatan RS Lapangan atau Field Hospital

Tim kesehatan tersebut terdiri dari dokter spesialis orthopedi, dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis kesehatan jiwa, perawat, bidan, ahli gizi, kesehatan lingkungan, epidemiolog, dan lain sebagainya. Selain itu, beberapa organisasi seperti IDI, PPNI, IBI, TNI, Polri, NGO seperti MDMC dan Dompet Dhuafa juga tergabung dalam tim tersebut.

“Pengalaman menarik adalah bisa memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara melalui kemampuan saya dan juga bisa membawa nama dan logo UM di kancah Internasional,” ungkapnya.

Melalui pengalaman menjadi tim relawan membantu penanganan gempa bumi Turki, beliau berpesan untuk jangan pernah berhenti dan lelah menjadi orang baik di manapun berada. Di saat bencana datang, banyak orang yang struggle dan berjuang untuk hidup. Untuk itu, di saat bisa membantu, bantulah dengan apa yang bisa dan kita mampu. 

Pewarta: Novita Eka Andriyana – Internship Humas UM

Editor: Nahdiatul Affandiah