image_pdf

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) sejak 3 tahun terakhir ini dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam mengasah kemampuan yang sesuai dengan bakat dan minatnya dengan belajar langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karir masa depan setelah lulus. Untuk mendukung program tersebut, Universitas Negeri Malang (UM) mendorong mahasiswanya untuk ikut aktif berpartisipasi dalam program tersebut. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh UM adalah dengan mengadakan sosialisasi program MBKM untuk seluruh Wakil Dekan III, Ketua Departemen dan mahasiswa secara online melalui platform zoom meeting dan live di channel youtube resmi UM pada Selasa (26/07).

Dalam sosialisasi tersebut, Ketua MBKM UM, Agus Purnomo, S.Pd., M.Pd., menjelaskan tentang teknis pendaftaran kegiatan dan ketentuan dalam melaksanakan kegiatan tersebut, seperti ketentuan pengisian data, konversi sks dan sumber pendanaan yang didapat dari program yang akan dipilih. “Dalam kesempatan kali ini, saya akan lebih banyak menjelaskan tentang teknik pendaftaran program ini agar para mahasiswa bisa ikut berpartisipasi. Para mahasiswa diperbolehkan mengikuti kegiatan di luar kampus selama 3 semester dengan bobot konversi sebanyak 40 sks. Program yang bisa diikuti diantaranya adalah magang atau praktek kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian atau riset, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen dan proyek kemanusiaan. Semua mahasiswa UM boleh mengikuti semua program ini dengan syarat masih aktif dan terdaftar di PDDikti,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Suyono, M.Pd., selaku Direktur Akademik UM juga turut memberikan arahan untuk para mahasiswa terkait program MBKM. “Poin pertama yang perlu kami tegaskan kepada mahasiswa adalah pastikan siapa sponsor dari kegiatan yang anda pilih karena setiap program memiliki ketentuan yang berbeda. Tidak boleh mendapatkan dua sumber dana untuk satu program yang dilakukan. Untuk konversi, harus dikomunikasikan dengan dosen PA  atau pembimbing akademik dan ketua departemennya agar jelas dan ketika melakukan laporan ke PDDikti tidak ada kendala. Mahasiswa harus aktif untuk log in di akun MBKM UM dan melakukan pendaftaran di sana untuk sinkronisasi data di kampus kalo tidak begitu mahasiswa masih memiliki kewajiban untuk mengikuti kegiatan perkuliahan normal seperti biasanya, jadi bebannya ganda,” ujarnya.

“Saya berpesan kepada mahasiswa yang mengikuti program MBKM untuk melakukan kegiatan dengan penuh makna. yakni bermakna untuk memasuki dunia kerja, bermakna untuk menyelesaikan studi, berkmakna untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat dan bermakna untuk melanjutkan studi. Jangan dengan hanya asalkan ikut, MBKM ini untuk belajar diluar kampus dan mendapatkan intensif,” pungkas Prof. Suyono.

Pewarta : Luthfi Maulida Rochmah – Internship Humas UM.