image_pdf
Pengukuhan enam Guru Besar UM, Prof. Dr. Achmad Rasyad, M.Pd., Prof. Dr. Lia Yuliati, M.Pd., Prof. Dr. Abdur Rahman As’ari, M.Pd., M.A., Prof. Dr. Yusuf Hanafi, M.Fil.I., Prof. Dr. Endang Purwaningsih, dan M.Si., dan Prof. Dr. Parno, M.Si.

MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan pengukuhan 6 Guru Besar pada Kamis (23/9) secara luring terbatas di Graha Cakrawala. Keenam guru besar yang dikukuhkan terdiri dari 4 guru besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yakni Prof. Dr. Lia Yuliati, M.Pd., Prof. Dr. Abdur Rahman As’ari, M.Pd., M.A., Prof. Dr. Endang Purwaningsih, M.Si., dan Prof. Dr. Parno, M.Si., sementara dua lainnya dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Fakultas Sastra (FS), yaitu Prof. Dr. Achmad Rasyad, M.Pd., dan Prof. Dr. Yusuf Hanafi, M.Fil.I.

Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan, “selaku Rektor, saya mengucapkan selamat untuk enam guru besar yang tadi sudah menyampaikan pidatonya dengan ringkas dan baik. Ibarat pendidikan itu sebagai canvas, enam Guru Besar baru ini telah menorehkan bagian pendidikan di negeri ini,” ujar Rektor.

Kegiatan pengukuhan berjalan dengan khidmat saat para Guru Besar bergantian menyampaikan pidato tentang pencapaian dan penemuannya, serta penyampaian ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang  telah berperan penting dalam perjalanan mereka untuk mencapai pangkat akademik tertinggi tersebut.

Prof. Dr. Ahmad Rasyad, M.Pd., mengawali pidato guru besar dan menjelaskan dengan ringkas tentang inovasi programnya berupa model tata kelola pelatihan yang efektif berbasis pendekatan fleksibilitas, kolaboratif, dan partisipatif. “Melalui proses tata kelola pelatihan dengan menggunakan pendekatan FCP atau fleksibility, collaborative, and partisipative akan menghasilkan pelatihan yang lebih bermutu, berkesinambungan, terbuka, dan merdeka dalam setiap tahapannya,” terang beliau.

Selanjutnya Prof. Dr. Lia Yuliati, M.Pd., menyampaikan pidatonya terkait membangun kapabilitas belajar siswa melalui pembelajaran fisika yang integratif dan bermakna serta langkah pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi Fisika dan karakteristik belajar siswa.

Kemudian pidato berikutnya oleh Prof. Dr. Yusuf Hanafi, M.Fil.I., dengan mengangkat tema penemuan tentang desain pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berwawasan moderasi beragama demi terwujudnya peserta didik yang toleran dan multikultural. “Idealnya, pembelajaran PAI menekankan pendulum pembelajarannya pada aspek moderasi beragama, yang berorientasi pada dua arah sekaligus, yakni penghargaan kepada orang lain disamping penghargaan kepada diri sendiri,” pungkasnya.

Berikutnya Prof. Dr. Abdur Rahman As’ari, M.Pd., M.A., menyampaikan pidato terkait penemuan inovatif yaitu pembelajaran yang berorientasi WISE (Wondering Habits, Investigating Skills, Synthesizing Skills, and Expressing Skills) dan pembelajran yang mendorong berpikir kritis. “Pembelajaran berorientasi adalah pembelajaran yang diarahkan untuk mencetak anak-anak yang bijaksana, yang biasanya memiliki wawasan yang luas tetapi baik dalam tutur kata dan tindakannya,” jelas beliau.

pada kesempatan selanjutnya Prof. Dr. Endang Purwaningsih, M.Si., menyampaikan  pidato tentang Perpaduan antara Pedagogical Content Knowledge (PCK) dengan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) dan identifikasi teori sebagai kompentensi calon guru fisika. “Memahami konten fisika saja tidak cukup, seharusnya guru fisika juga perlu memiliki pengetahuan yang dapat menjembatani antara pengetahuan fisika dengan pengetahuan pedagogi. Upaya melahirkan guru yang professional merupakan tantangan yang serius bagi LPTK atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan,” ungkap Prof. Endang.

Sementara pada giliran terakhir penyampaian pidato, Prof. Dr. Parno, M.Si., menyampaikan terkait penemuan inovasinya tentang Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) berbasis PBL-Multirepresentasi-Scaffolding. “Dalam dua tahun terakhir, perkuliahan MPF atau Materi dan Pembelajaran Fisika membebaskan mahasiswa untuk mencari sendiri permasalahan fisika dan hal ini mengakibatkan lingkupnya terlampau sempit dan kurang problematik,” ujarnya.

Setelah prosesi penyampaian pidato Guru Besar, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan naskah kepada Ketua Komisi Guru Besar UM serta pengalingan gordon. Selain dilaksanakan secara terbatas, kegiatan juga disiarkan secara langsung melalui live straming youtube Universitas Negeri Malang dan berjalan lancar hingga prosesi penutupan.

lampiran:

  1. Pidato Ilmiah “Model tata kelola pelatihan yang efektif berbasis pendekatan fleksibilitas, kolaboratif, dan partisipatif” oleh Prof. Dr. Ach. Rasyad, M.Pd <<klik>>

2. Pidato Ilmiah “Membangun kapabilitas belajar siswa melalui pembelajaran fisika yang integratif dan bermakna” oleh Prof. Dr. Lia Yuliati, M.Pd <<klik>>

3. Pidato Ilmiah “Pembelajaran untuk memandirikan dan mendorong anak berpikir kritis” oleh Prof. Dr. H. Abdur Rahman As`ari, M.Pd, M.A. <<klik>>

4. Pidato Ilmiah “Mendesain pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berwawasan moderasi beragama untuk membentuk peserta didik yang toleran dan multikultural” oleh Prof. Dr. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I. <<Klik>>

5. Pidato Ilmiah “Membangun profesionalisme dan identitas calon Guru Fisika” oleh Prof. Dr. Endang Purwaningsih, M.Si <<kilk>>

6. Pidato Ilmiah “Lembar kerja mahasiswa berbasis PBL pada matakuliah materi dan pembelajaran fisika” oleh Prof. Dr. Parno, M.Si <<klik>>

Pewarta: Afica Dela Vega – Internship Humas UM