image_pdf
Para Pemenang

Malang. Tim inovator dari Universitas Negeri Malang (UM) meraih kemenangan dikancah internasional. Dua tim yang terdiri dari Deni Ainur Rokhim (Kimia/FMIPA), Nur Wagis Mulyawati (PLB/FIP), Nur indah Agustina (Kimia/FMIPA), Rahadian Dimas Dody (Sastra Inggris/FS), Riski Arfian (Kimia/FMIPA) dan Nor Laili (PLB/FIP) sukses membawa pulang Gold Medal, Silver Medal dan penghargaan Best Booth dalam Internasional Industrial Revolution 4.0 Expposition (IREx) 2019. Ajang bergengsi yang berlangsung di Universiti Teknologi MARA (UiTM) Cawangan Kedah, Malaysia ini diikuti oleh 120 finalis dari primary, middle, higher institution dan professional negara di asia tenggara (18-19/9).

Perwakilan tim dari UM yang memborng medali yaitu diketuai oleh Deni Ainur Rokhim mengusung karya berjudul Sidoarjo Mud Flow Electric (SMF-E) yang meraih Gold Medal serta Best Booth, dan tim yang diketuai oleh Nur Wagis Mulyawati dengan karyanya yaitu Mr. JHAK (Jelajah Harta Karun) For Children With Intellectual Disability meraih Silver Medal.

Perhelatan akbar yang menciptakan produk/teknologi ini terdiri dari beberapa tahapan lomba yang pertama mengirimkan abstrak, jika dinyatakan lolos maka masuk tahap extended abstrak, kemudian lolos final presentasi dan invention. Pelaksanaannya sendiri diawali dengan registrasi finalis dan penyampaian umum pelaksanaan final, dilanjutkan sesi penjurian dan booth dan diakhiri dengan pengumuman juara.

Piagam Medali Emas

“Inovasi yang sayang tawarkan yaitu penghasil listrik dari lumpur panas sidoarjo. Keunggulan inovasi ini merupakan terobosan energi listrik yang ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah lumpur panas sidoarjo yang tidak terpakai. Sementara kendala untuk saat ini dan akan diperbaiki yaitu dalam hal packaging inovasi,” jelas Deni ketika diwawancara.

Lanjutnya Deni mengatakan bahwa persiapan sangatlah penting ketika mengikuti ajang perlombaan tingkat Internasional. Sedangan tips dan trik sebenarnya tidak ada secara spesifik hanya saja semua kelengkapan baik yang mendukung secara langsung atau tak langsung dilengkapi. Kecakapan dalam mengikuti tantangan global, dan doa restu orang tua, civitas akademika UM, dan teman yang terlibat juga ikut menjadi faktor pendukung keberhasilan.

“Kesannya senang karena dapat memberikan kontribusi ilmu dan berbagi pengetahuan, selain itu juga membawa lumpur panas ini membuka bahwa dibalik sebuah bencana ada hikmah atau manfaat didalamnya. Harapan untuk civitas UM lebih perhatian kepada Kami, lebih mudah dalam hal persuratan dan pendanaan.” ungkap anggota tim.

Pewarta           : Riska Febrianti – Internship Humas UM