image_pdf
Spanduk penunjuk lokasi UTBK UM

Malang. Pelaksanaan UTBK tahun 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Akibat dari pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini, pelaksanaan UTBK harus memerhatikan protokol kesehatan. Oleh karena itu Universitas Negeri Malang (UM) sebagai salah satu pusat UTBK di kota Malang telah melakukan persiapan demi menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan UTBK. UTBK nantinya akan terbagi kedalam 2 tahap. Tahap 1 pada tanggal 5-7 Juli dengan 2 sesi setiap harinya. Untuk tahap 2 pada tanggal 8 – 9 Juli dengan 2 sesi setiap harinya dan pada tanggal 10 – 11 Juli dengan setiap harinya terdiri dari 1 sesi saja.

UM bermitra dengan Universitas Muhammdiyah Malang (UMM), Universitas Merdeka (Unmer) dan Universitas Islam Malang (Unisma) dalam rangka pelaksanaan UTBK yang nantinya akan menerapkan protokol kesehatan. 16 gedung, 87 ruang ujian, dan 1115 komputer telah disiapkan agar pelaksanaan UTBK berjalan lancar. Dr. Imam Agus Basuki, M.Pd. Selaku ketua pelaksana UTBK UM menyampaikan bahwa untuk pelaksanaan UTBK ini tidak akan menimbulkan kerumunan orang. “Untuk setiap Gedung itu hanya di gunakan 2-5 ruangan saja dan setiap ruangannya hanya diisi sekitar 10 -15 orang,” ujarnya

Petugas mengecek kesiapan Lab. Komputer yang akan digunakan UTBK

Dr. Imam Agus Basuki, M.Pd. Juga menyampaikan bahwa protokol covid di setiap lokasi ujian sama. “Persiapan di tiga kampus mitra, UMM, Unisma, Unmer itu sama. Semuanya masih dalam satu koordinasi yang sama,” jelasnya.

“Di gerbang dan ruang ujian kami menyediakan masker sebagai langkah antisipasi jika ada peserta yang lupa membawa masker. Selain itu di setiap ruangan kami juga menyiapkan tempat cuci tangan dan sebagai langkah sterilisasi, setelah peserta selesai melaksanakn ujian gedung akan di sterilisasi dengan melakukan penyemprotan disinfectan,” ucapnya lebih lanjut.

Lab. Komputer siap digunakan UTBK UM 2020

Mengenai pengaturan arus masuk dan keluar lokasi UTBK, Prof. Dr. H. Ah Rofiuddin, M.Pd menyampaikan bahwa peserta hanya boleh diantar sampai pintu gerbang. Selanjutnya peserta akan diarahkan ke ruang ujian dengan berjalan kaki. “Untuk para pengantar ini tidak diperkenankan untuk menunggu, jadi ya nanti setelah selesai bisa kembali untuk menjemput, “jelasnya.

Pewarta           : Muhammad Zaid Al Khair – Internship Humas UM