image_pdf
Drs. Slamet Sujud Purnawan Jati, M. Hum. kepala UPT. Laboratorium Pancasila UM

Malang. Pusat Pengkajian Pancasila (P2P) Universitas Negeri Malang (UM) kembali menggelar sarasehan dengan topik pembicaraan terkait pengarusutamaan toleransi lewat kesenian tilawah Al-Quran, Selasa (27/8). Sarasehan yang berlangsung di gedung P2P UM jalan Veteran No. 9 Malang ini mendatangkan pembicara M. Alifudin Ikhsan, S.Pd. selaku alumni ASC dan pembina Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) mahasiswa. Banyak mahasiswa dan dosen yang datang untuk berdikusi, khusunya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS).

Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 WIB ini mempunyai pembahasan yang menarik terkait kesenian tilawah Al-Quran. Dikatakan Alifudin yang sering disapa Alif bahwa membaca tilawah merupakan seni. Sementara seni membaca Al- Quran sendiri mempunyai tiga belas cabang. Dari berbagai cabang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda namun tetap memiliki pesan dan dampak positif.

Berbincang terkait tilawah Al-Quran, Alif mengaitkannya dengan ajang MTQ. Masih segar dalam ingatan bahwa UM menjadi juara umum empat kali berturut-urut dalam ajang MTQMN. Kaitannya yakni perlombaan MTQ dapat menangkal radikalisme dan intoleran dalam kampus. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhakn sikap toleransi di dalam kampus melalui implementasi kesenian tilawah Al- Quran.

Peserta Sarasehan Pancasila menyimak presentasi Nara sumber

“Ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan toleransi lewat kesenian tilawah Al-Quran yakni dengan kampus mengadakan sosialisasi,  menanamkan nilai-nilai moderat Islam didalam kampus melalui kegiatan kampus, membangun komunikasi dan interkoneksi antar perguruan tinggi.” tutur Alif dengan tegas.

Sikap toleransi sangat penting diimplementasikan dalam kampus. Hal tersebut dikarenakan banyaknya mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda. Sudah lumrah dijumpai jika ada perbedaan keagamaan maupun kepercayaan, namun sebagai orang yang berkebangsaan Indonesia harus memegang teguh ideologi pancasila. Seperti yang dikatakan Alif bahwa organisasi dalam kampus yang dibinanya yakni Al-Quran Study Club memiliki toleransi dengan menanamkan sikap Islam dalam beragama dan Pancasila dalam bernegara. Dari peryataannya tersebut mengandung makna Islam mampu menumbuhkan toleransi dikehidupan masyarakat.

M. Alifudin Ikhsan, S.Pd. selaku alumni ASC dan pembina Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) mahasiswa UM.

Drs. Slamet Sujud Purnawan Jati, M. Hum. sebagai kepala UPT. Laboratrium Pancasila (Lapasila) juga menuturkan kegiatan semacam ini mempunyai tujuan mengkaji pancasila.

“Tujuan dari diselenggarakannya sarasehan yaitu dalam rangka mengembangkan ideologi pancasila dengan berbagai acara. Dikaji kemudian dikembangkan melalui berbagai kajian. Ada ideologi transnasional untuk counter ideologi-ideologi luar. Pancasila sebagi toleransi” terangnya.

Lanjutnya Slamet menyisipkan harapannya agar mahasiswa dapat terbuka wawasannya. Toleransi bisa dengan berbagai cara termasuk Tilawah, belajar dari konflik dan merawat nilai-nilai pancasila. Diharapkan kampus yang toleran, inklusif dan moderat melalui kemahasiswaan.

Pewarta           : Riska Febrianti – Internship Humas UM