24 Okt 2016 - Humas
Depan »
Berita » UM Siapkan SDM Unggul untuk Latih Calon Kepala Sekolah di Indonesia Timur
UM Siapkan SDM Unggul untuk Latih Calon Kepala Sekolah di Indonesia Timur
Malang. Universitas Negeri Malang (UM) melalui Pusat Bisnis UM untuk pertama kalinya mengadakan Pelatihan TOT Master Traine untuk diklat Calon Kepala Sekolah tahun 2016. Kegiatan ini diselenggarkan di Hall Hotel Aster Kota Wisata Batu sejak 20 - 26 Oktober 2016. Sekitar 37 orang peserta kan mengikuti kegiatan yang dibagi dalam dua pelatihan untuk Master Traine dan Asesor.
Dr. Rustanto, M.Si. selaku Kepala Devisi Diklat dibawah naungan Ketua Pusat Bisnis UM menyampaikan bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri No. 28 tentang kewajiban calon kepala sekolah untuk memiliki Nomor Urut Kepala Sekolah (NUKS), selama ini banyak kepala sekolah di Indonesia yang belum memiliki NUKS tersebut, sedangkan pemerintah sudah membentuk LPPKS Indonesia yang berpusat di Solo Jawa Tengah.
"Universitas Negeri Malang (UM) telah melakukan MoU sekaligus kerjasama dengan LPPKS dalam rangka memiliki Master Trainer dan Asesor yang nantinya setelah pelatihan ini mereka akan bersertifikat sehingga dapat melatih para calon kepala sekolah di seluruh Indonesia. Master Trainer yang kita latih saat ini nantinya setelah lulus dapat melatih calon kepala sekolah untuk mendapatkan NUKS,"ujarnya diawal wawancara.
"Kerjasama yang telah kita lakukan dengan LPPKS Solo telah terjalin hampir satu tahun lamanya. Saat ini merupakan salah satu aplikasi dari kerjasama yang telah kita lakukan selama ini dengan mengadakan TOT Master Traine an Asesor.
TOT ini diikuti oleh 17 orang Master Traine dan 20 orang Asesor. Pelatihan Asesor ini nantinya akan berlangsung sejak tanggal 20 - 24 Oktober 2016. Sedangkan untuk Master Trainer nantinya akan berlangsung sejak tanggal 20 - 26 Oktober 2016.
Berdasarkan laporan dari Tim LPPKS Solo, saat ini di Indonesia Bagian Timur masih banyak kepala sekolah yang belum memiliki NUKS dan LPPKS masih merasa kesulitan mengakomodir hal tersebut. Oleh karena mereka berinisiatif berpartner dengan UM untuk menangani pelatihan kepala sekolah dalam mendapatkan NUKS,"jelasnya.
Sekitar 37 orang dosen UM nantinya akan diterjunkan ke daerah untuk melatih kepala sekolah yang belum memiliki NUKS. Sejumlah master traine diambilkan dari dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), karena mereka memiliki kemampuan tentang kepemimpinan, kemampuan lebih dalam pengajaran, dan kemampuan dalam memahami serta mengembangkan praktek pembelajaran.
Selama ini UM belum pernah mengadakan pelatihan kepada calon kepala sekolah untuk mendapatkan NUKS. Hal ini lebih disebabkan karena UM belum memiliki izin dan SDM yang mampu dan legal dalam memberikan pelatihan tersebut. Dengan adanya TOT ini secara tidak langsung akan memberikan izin dan tenaga SDM yang mampu memberikan pelatihan kepada calon kepala sekolah.
"Dengan adanya kegiatan ini nantinya sekolah-sekolah di Indonesia akan benar-benar memiliki kepala sekolah yang memiliki NUKS. Nantinya NUKS ini hanya dikeluarkan oleh LPPKS Solo, sedangkan UM hanya memberitahukan siapa-siapa saja kepala sekolah yang lulus dalam pelatihan dan berhak mendapatkan NUKS. Jika kepala sekolah memiliki NUKS dan UU ini dijalankan dengan sesuai tanpa terkontaminasi politik, harapan kita pendidikan di Indonesia akan semakin baik. Masalah-masalah seperti kepala sekolah yang tidak layak karena dekat dengan pejabat mereka bisa menjabat, pada akhirnya malah merusak sekolahnya dapat diminimalkan dengan memiliki NUKS,"harapnya.
Penulis : Kautsar S
Editor : Moch. Syahri
Galeri Foto Kegiatan
Berita Terkait 