09 Mar 2017 - Humas
Depan »
Berita » Laboratorium Sentral UM Selenggarakan Rapat Kerja Research on Advanced Material for Industries
Laboratorium Sentral UM Selenggarakan Rapat Kerja Research on Advanced Material for Industries
Malang-Dalam rangka merancang focus group of research untuk meningkatkan kinerja peneliti, Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan Rapat Kerja Research on Advanced Material for Industries. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu dan Jumat,8 dan 10 Maret 2017 dialaksanakan di Ruang Sidang Senat, Gedung A3 Lantai 2 UM dan Ruang Rapat TIK Gedung G1 Lantai 2 UM mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB.
Kegiatan yang diikuti oleh 31 orang dosen dari FMIPA dan FT UM ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan oleh dosen kedua fakultas tidak hanya berhenti sampai laporan dan menumpuk di perpustakaan, melainkan supaya mendatang hasil penelitian tersebut dapat terserap ke dunia industri. Terdapat tiga hal yang menjadi output dari rapat kerja ini, yang pertama merumuskan nama Pusat Unggulan IPTEK (PUI) UM, kedua membuat roadmap S/D Technopark, dan ketiga menginventarisasi sumber daya yang ada.
Beberapa narasumber yang memberikan materi dalam rapat kerja ini antara lain Drs. Abdulloh Fuad, M.Si yang memaparkan tentang profil Laboratorium Sentral Mineral Dan Material Maju Serat kesiapannya menuju pusat unggulan inovasi, Dr. Farouq, Direktur Utama PT Himikarta Malang yang menjelaskan tentang peluang penelitian bernilai ekonomi tinggi, Dr. Herianto Wardoyo, konsultan industri kimia dan bioteknologi yang juga Direktur utama PT Nafis Natura Navita Jakarta yang mempresentasikan dan diskusi peluang penelitian bernilai ekonomi tinggi, dan Drs. I Wayan Dasna , M.Si, M.Ed., Ph.D. yang menjelaskan strategi menuju PUI.
Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi'uddin, M.Pd menyampaikan bahwa fokus Kemristek Dikti saat ini adalah produk-produk perguruan tinggi yang tidak hanya sekedar publikasi melainkan juga dituntut untuk menjadi produk R&D, produk prototipe yang siap masuk dipasarkan, dan produk-produk untuk dunia industri.
"Saat ini Kemenristek Dikti meminta agar peneliti di perguruan tinggi dapat menghasilkan produk-produk penelitian yang memenuhi tiga syarat utama yaitu Research and Development, produk prototype dan produk industri,"ujarnya.
"Dahulu tuntutan penelitian semacam ini masih sangat umum, tetapi saat ini sudah lebih spesifik. Oleh karena itu setiap perguruan tinggi harus dapat menunjukkan kinerjanya. Dari sekian banyak aspek kinerja, UM dituntut untuk dapat menghasilkan produk R&D, produk prototype, dan produk industri. Kita selama ini terkendala pada penelitian yang hanya sampai pada publikasi, sedangkan kita masih harus melakukan berbagai uji coba lanjut untuk menghasilkan produk penelitian yang siap diserap dunia industri,"jelasnya.
Sementara itu Wakil Rektor IV UM, Drs. I Wayan Dasna dalam presentasinya tentang strategi menuju PUI menyampaikan bahwa Pusat Unggulan IPTEK UM merupakan organisasi yang berdiri sendiri dan berkolaborasi dengan organisasi lainnya yang melaksanakan kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan IPTEK.
"Dengan berdirinya PUI nantinya akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan. PUI akan mengembangkan 3 kapasitas kelembagaan, yang pertama kapasitas sumber daya serta kapasitas mendapatkan akses informasi, kapasitas mengembangkan riset dan menghasilkan produk unggulan, dan kapasitas dalam mendesiminasikan hasil riset,"terangnya.
Penulis : Kautsar S.
Editor : Moch. Syahri
Berita Terkait 