image_pdf
Dengan adanya aviary, Dr. Ari Sapto, M.Hum. (kanan) ingin menciptakan suasana kampus menjadi lebih nyaman dan asri

Memiliki kampus dengan lingkungan yang asri dan nyaman merupakan dambaan bagi civitas akademika perguruan tinggi. Sebagai wujud nyata dalam menciptakan lingkungan yang nyaman sekaligus mendukung pelestarian alam, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (FIS UM) telah mengambil langkah inovatif dengan membangun aviary di lingkungan kampus sebagai bagian dari upaya konservasi fauna. 

Dekan FIS UM, Dr. Ari Sapto, M.Hum, menyampaikan bahwa selain unggul dalam bidang akademik, FIS juga berkomitmen untuk menghadirkan lingkungan kampus yang asri. “Sejak awal, kami ingin menghadirkan kampus sekaligus menjadi konservasi untuk melestarikan beberapa flora dan fauna,” ujar Dr. Ari Sapto saat diwawancarai Tim Humas UM pada Rabu (31/07). 

“Upaya pelestarian lingkungan ini mencakup penanaman berbagai jenis tanaman, termasuk penanaman Toga (tanaman obat keluarga) serta mengakomodasi tanaman yang dibawa oleh mahasiswa baru sehingga memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar kampus. Sementara itu, konservasi fauna kami wujudkan dengan membangun aviary,” sambungnya.

Aviary ini awalnya merupakan gabungan dari beberapa sangkar burung yang kemudian berkembang menjadi aviary yang lebih besar. “Pada awalnya, aviary ini hanya sebatas gabungan beberapa sangkar yang lama-kelamaan bertambah banyak sehingga muncul gagasan untuk membuat aviary ini,” terang Dr. Ari Sapto.

Di dalam aviary tersebut, setiap spesies burung dipelihara secara berpasangan untuk memungkinkan berkembang biak. “Di dalam aviary ini terdapat beberapa sepasang spesies unggas agar nanti dapat berkembang biak. Terbukti, beberapa jenis spesies tersebut telah bertelur,” tambah orang nomor satu di FIS UM ini.

Secara spesifik, Dekan FIS UM itu juga menyebutkan berbagai jenis burung didalam aviary ini. “Beberapa jenis spesies yang ada di Aviary milik FIS antara lain Derkuku, Murai Batu, Jalak Uret, Lovebird, Perkutut, dan lainnya,” kata alumni IKIP Malang itu. 

Tak hanya itu, FIS UM juga telah menunjuk seorang penanggung jawab khusus sebagai upaya perawatan. “Guna menjaga dan merawat aviary milik FIS ini, kami telah menunjuk satu orang sebagai penanggung jawab,” jelasnya lebih lanjut.

Selama berbulan-bulan sejak awal dibangun, keberadaan aviary ini mendapatkan respon positif dari civitas FIS UM. “Keberadaan aviary ini membuat suasana kampus menjadi lebih nyaman dan asri sehingga juga berdampak pada peningkatan produktivitas dan kinerja civitas FIS UM,” ujar Dosen Departemen Sejarah UM itu. 

Tidak hanya memberi manfaat bagi akademisi FIS UM, keberadaan aviary ini juga menarik perhatian setiap kali ada kunjungan dari luar kampus. “Selain dari internal civitas FIS sendiri, setiap kali ada kunjungan dari luar selalu melirik keberadaan aviary yang jarang dibangun di lingkungan kampus,” tambahnya.

“Dengan adanya aviary ini, kami berharap dapat terus ikut andil dalam melindungi dan melestarikan flora dan fauna. Kedepan fauna ini tidak selamanya akan dikurung di aviary, ketika semakin banyak, kami akan melepas fauna tersebut ke alam bebas,” ujar Dr. Ari Sapto. 

Ke depan, fakultas yang identik dengan warna ungu ini berencana menambah koleksi hewan dengan berbagai pertimbangan. “Selanjutnya, kami memiliki rencana untuk menambah koleksi hewan sehingga dapat terus menghadirkan nuansa alami di sekitar FIS UM. Tapi tentu, kami mempertimbangkan regulasi dan kolaborasi dengan pihak terkait,” pungkasnya.

Keberadaan aviary ini adalah bukti komitmen FIS UM dalam mendukung pelestarian alam dan menciptakan lingkungan kampus yang asri dan nyaman bagi seluruh civitas akademika UM. Disamping itu, langkah konservasi flora dan fauna yang digagas oleh FIS ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya pada poin ke-15 dalam melindungi dan melestarikan ekosistem darat. Upaya FIS ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi kerusakan lingkungan.

Pewarta: Paundra Wangsa Fajar Kusuma – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM