image_pdf

Muhammad Zayyinul Aalimil Hakiim atau yang lebih akrab disapa Hakiim merupakan salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang merasakan manfaat dari beasiswa KIP-Kuliah. Dalam wawancaranya, Hakiim mengatakan, “Benefit yang saya rasakan dengan adanya beasiswa KIP-Kuliah ini yaitu biaya UKT yang ditanggung pemerintah hingga mendapatkan uang saku sehingga beban orang tua saya untuk membiayai pendidikan menjadi berkurang”. Hakiim juga menjelaskan bahwa sebagai penerima KIP-Kuliah itu memiliki tanggung jawab dan tantangan tersendiri diantaranya menjaga rutinitas belajar dan hasil belajar dengan baik, tidak boleh melakukan perbuatan negatif selama menjadi mahasiswa dan harus berani menjadi mahasiswa yang berjuang meraih prestasi untuk UM.

Hakiim memanfaatkan kesempatan yang dia miliki untuk bisa meraih prestasi selama kuliah. Mahasiswa asal Kabupaten Kediri ini memiliki cerita menarik ketika kuliah di UM. “Saya mengenal UM itu sejak SMA tahun 2019 yang mana disaat itu saya datang ke UM untuk mengikuti lomba PMR Jayapalmera yang diadakan oleh KSR PMI UM dan dua tahun berselang akhirnya saya memilih UM sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan tinggi,” ucap Hakiim. Meski awalnya Hakiim telah diterima di salah satu perguruan tinggi namun dia tetap berusaha lewat jalur SBMPTN tahun 2021 untuk bisa masuk ke UM.

“Alhamdulillah, mungkin karena memang sudah rezekinya, ketika pengumuman saya terkejut dan tidak menyangka bisa diterima di UM Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah dengan Beasiswa Full KIP-Kuliah,” ucap syukur Hakiim karena diterima di UM.

Selama berkuliah di UM, Hakiim menjadi mahasiswa yang aktif baik didalam maupun diluar kelas. “Meskipun saya masuk kuliah di masa pandemi covid-19 saya berusaha untuk memperluas relasi dengan menjadi ketua offering, mengikuti lomba-lomba, mengikuti organisasi internal maupun eksternal UM dan juga UKM,” ucap Hakiim. Dengan usahanya untuk menjadi mahasiswa yang aktif baik organisasi maupun lomba-lomba membuahkan hasil yang manis sesuai dengan kerja kerasnya.

Sejak menjadi mahasiswa baru hingga kini Hakiim sudah menjuarai 40 lebih perlombaan da’i baik tingkat Provinsi maupun Nasional. Mahasiswa yang saat ini menduduki semester 6 mengatakan, “Untuk prestasi yang terbaru, Alhamdulillah saya mendapatkan juara 3 Lomba Da’i Shift tingkat Nasional Universitas Slamet Riyadi Surakarta tahun 2022, juara 2 lomba da’i tingkat Provinsi HMPS PAI UIN Satu Tulungagung tahun 2023, TOP 18 AKSI INDOSIAR 2022, juara 1 lomba da’i tingkat Nasional FDK UIN Walisongo Semarang tahun 2022 dan juara 1 lomba da’i IKMADIKSI AKSARA tingkat Nasional IAIN Ponorogo 2022,” ucap Hakiim. Selain lomba da’i, Hakiim juga memiliki prestasi yang gemilang dibidang penulisan karya ilmiah yaitu PKM.

Mahasiswa Departemen Sastra Indonesia ini memenangkan kejuaraan PIMNAS yaitu menyabet medali emas kelas presentasi dan medali perunggu kelas poster PKM-RSH yang berlangsung di Universitas Padjadjaran, Jawa Barat. Banyak kisah yang terjadi selama perjuangan Hakiim dalam mengikuti lomba-lomba yang dijuarai. Hakiim bercerita, “Dalam perjalanan meraih juara di lomba-lomba tersebut saya pernah terkendala biaya karena tempat perlombaan yang jauh, tidak jadi berangkat lomba, dicurangi panitia, sesama peserta, maupun dewan juri, dan pernah sakit ketika H-1 lomba akan dilaksanakan”. Namun semua hambatan itu tidak menghalanginya untuk berprestasi bahkan terbayar lunas dengan kerja keras, semangat pantang menyerah dan kegigihan untuk menjadi juara.

“Saya jadikan itu semua sebagai lecutan semangat agar semakin percaya diri untuk mengalahkan lawan perlombaan saya di atas panggung dan Alhamdulillah bisa memberikan prestasi terbaik bagi diri saya sendiri, kedua orang tua, dosen-dosen saya dan tentunya Universitas Negeri Malang,” ucap Hakiim.

Hakiim mampu meraih prestasi-prestasi tersebut bukan hanya karena kerja keras dan semangat pantang menyerahnya saja namun juga karena dukungan dari orang-orang terdekat. “Lewat doa-doa yang tulus dan tidak pernah terputus dari orang tua, saya mampu mendapatkan juara diberbagai kompetisi dan juga tidak lupa dukungan-dukungan yang diberikan oleh dosen, guru dan juga teman-teman saya,” ucap Hakiim.

Dengan beragam prestasi yang diukir Hakiim selama kuliah tidak menjadikannya pribadi yang sombong. Hakiim mengatakan, “Urip iku sawang sinawang jadi jangan merasa tinggi hidupmu dan jangan menganggap rendah hidup orang-orang di sekelilingmu, berusahalah untuk menjadi pribadi yang rendah hati tanpa merasa paling tinggi”. Dengan motto tersebut Hakiim terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya melalui kegiatan-kegiatan diluar kelas yang diikutinya seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bisa mengasah kemampuannya yaitu UKM Al Quran Study Club (ASC). Selain itu, mahasiswa yang berasal dari Desa Ngadi itu juga aktif dalam kepengurusan BEM UM dengan menjadi Dirjen Keagamaan BEM UM 2023 kemudian menjadi Menteri dalam Kampus BEM UM 2024.

Sebagai mahasiswa yang aktif berprestasi dan juga berorganisasi, Hakiim memiliki trik tersendiri untuk memanajemen waktu yaitu menata waktu istirahat dengan baik, mencatat seluruh deadline tugas kuliah, mencatat timeline perlombaan dan mampu mengatur jadwal kegiatan agar tidak bentrok. “Dengan manajemen yang baik, tentu akan membuat diri kita terlatih untuk berkembang lebih baik dan membuat orang-orang yang memberikan kepercayaan kepada kita menjadi lebih yakin dengan kita,” ujar Hakiim

Mahasiswa yang sudah berada di semester 6 ini memiliki rencana yang matang untuk kehidupannya di masa depan. “Rencana saya kedepannya, ingin segera menyelesaikan perkuliahan S1 ini dan perlahan-lahan menata karier pendidikan selanjutnya”, ucap Hakiim. Selain itu, Hakiim juga  akan terus mengasah kemampuannya di bidang lain, agar mampu berkembang dan menjadi pribadi yang unggul.

Pewarta: Adam Gunawan – Internship Humas UM

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – UM Public Relations