image_pdf

Poor. Pandemi Covid-19 tidak menghalangi Sivitas Akademika Universitas Negeri Malang (UM) dalam berkarya dan membuat inovasi baru. Tim pengabdian kepada masyarakat dari Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) berhasil membuat terobosan baru dengan menciptakan alat sterilisasi UV. Jum’at (22/10) tim yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni tersebut melakukan kegiatan penutupan pengabdian dengan menyerahkan secara simbolis kepada pihak kelurahan.

Pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pelatihan dan Penyerahan Alat Sterilisasi UV untuk Meningkatkan Ketahanan Produk Sirup Rempah Jaenak Kelompok Wanita Tani Jahe” ini dipimpin oleh Dr. Eny Latifah, S. Si, M. Si. Tim pengabdian yang beranggotakan 10 orang tersebut telah berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian selama 6 bulan kepada masyarakat di RW 06 Perumahan Puri Cempaka Putih Kelurahan Arjowinangun Malang.

Dr. Eny Latifah menyampaikan bahwa ide pengabdian ini bermula dari permasalahan yang dihadapi oleh UMKM yang ada di Kampung Bejo. “Jadi masyarakat sini memiliki UMKM yang dikelola ibu-ibu berupa produksi syrup wedang, nah mereka menemui dua masalah yaitu saat produksi dan pemasaran”. Permasalahan saat produksi, Lanjut Eny, berupa pelumatan dan pengawetan bahan jahe sedangkan pemasaran berupa kurang luasnya jangkauan.

Melalui permasalahan tersebut, Eny bersama timnya membuat alat pelumat jahe dan alat sterilisasi dari UV untuk pengawetan. Kedua alat tersebut diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan produksi, sedangkan permasalahan pemasaran ia melakukan pelatihan dan pendampingan digital marketing secara bertahap.

Usaha yang dilakukan oleh tim pengabdian ini mendapatkan respon positif dari pihak kelurahan Arjowinangun. Andi Hamzah, S. Sos selaku lurah mengucapkan terimakasih kepada pihak UM dan berharap dilakukan di RW lainnya. “Kita ada 10 RW jadi harapannya di RW lain juga bisa dibantu, jadi bisa menciptakan pemerataan kreativitas di setiap RW, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi masyarakat Arjowinangun” ujarnya.

Kedepannya, Eny berharap Kampung Bejo bisa menjadi kampung wisata dan edukasi yang berangkat dari pengelolaan UMKM yang produktif. “Penamaan Wedang Jaenak kami ubah menjadi “WEJANGAN” yang merupakan akronim dari Wedang Jahe Malangan, sehingga kedepan kita branding sebagai oleh-oleh khas Malang agar lebih menarik wisatawan” Ungkapnya.Pewarta : Arya Wahyu Pratama -Internship Humas UM