image_pdf
UM mendampingi para siswa dalam mempraktekkan teknik batik cap motif interaktif

Pacitan – Pendidikan berbasis seni dan budaya semakin diperhatikan, terutama untuk memperkuat identitas lokal dan meningkatkan keterampilan generasi muda. Menyadari hal ini, Dr. Ike Ratnawati, S.Pd., M.Pd., dosen seni rupa Universitas Negeri Malang (UM), menginisiasi pelatihan batik cap bagi siswa sekolah dasar di Kabupaten Pacitan. Kegiatan ini bekerja sama dengan komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE) dan berlangsung dari Juli hingga November 2024, melibatkan 12 sekolah dasar.

Pelatihan ini mengusung konsep Adaptive Learning and Technopreneurship Digital, menggabungkan pembelajaran kreatif dengan pengetahuan kewirausahaan berbasis teknologi. Selain teknik dasar batik cap, peserta juga diajarkan proses produksi yang memungkinkan pengembangan kreativitas. Mereka diajak mengeksplorasi motif khas Pacitan yang memiliki nilai historis dan budaya, sekaligus merasakan pengalaman langsung dalam membatik menggunakan alat cap.

Ketua kegiatan, Dr. Ike Ratnawati, menyatakan, “Kami berharap pelatihan ini tidak hanya mengajarkan teknik membatik, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal dan membuka peluang ekonomi di masa depan.” Pelatihan ini juga mencakup aspek kewirausahaan, termasuk cara memasarkan produk batik melalui platform digital.

Pendekatan adaptif memungkinkan peserta dari berbagai latar belakang pendidikan untuk mengikuti pelatihan secara maksimal. Dengan dukungan teknologi digital, anak-anak dikenalkan pada media sosial dan e-commerce sebagai alat untuk mempromosikan dan memperluas pasar produk batik mereka.

Kegiatan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pelatihan ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Dengan keterampilan membatik yang mereka pelajari, diharapkan generasi muda Pacitan dapat memanfaatkan potensi budaya lokal sebagai peluang usaha dan turut melestarikan tradisi batik, sekaligus memperkenalkan batik Pacitan ke pasar yang lebih luas.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah – Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – UM Public Relations