image_pdf

Model Permainan Berbasis Gender untuk Tingkatkan Keterampilan Gerak Anak Usia Dini

UM mengembangkan model permainan berbasis gender untuk meningkatkan keterampilan gerak anak usia dini melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut diprakarsai oleh Dr. Pramono, S.Pd, M.Or, dosen dari Departemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) FIP UM. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di KB-TK LAB UM dengan judul penelitian Pengembangan Model Permainan Aktivitas Gerak Berbasis Gender untuk Menstimulasi Keterampilan Gerak Dasar Anak Usia Dini. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan model permainan yang mampu menstimulasi keterampilan gerak dasar anak-anak melalui pendekatan berbasis gender.

Tim peneliti terdiri dari Dr. Lokananta Teguh Hari Wiguno, M.Kes, Herdhika Ayu Retno K, S.Keb.,Bd., M.Keb, dan Dr. Yudithia Dian Putra, M.Pd., M.M., dua mahasiswa UM, Ayu Laras Titis P. dan Alfinna Nurshinta Dewi, serat berkolaborasi dengan Peneliti Unesa, Prof. Dr. Rahma Hasibuan, M.Kes, serta peneliti luar negeri,Mohd Shawani Bin Ahmad Sabri BA (Hons), M.Ed
University College MAIWP International (UCMI).

Dr. Pramono menjelaskan bahwa model permainan ini dirancang untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan gerak dasar mereka dengan memperhatikan aspek gender. “Kami percaya bahwa setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki potensi yang sama dalam hal perkembangan motorik. Dengan pendekatan berbasis gender, kami berharap dapat memberikan stimulasi yang tepat sesuai kebutuhan mereka,” ujar Dr. Pramono.

Rahayu Ashari, S.Pd., M.Pd, Kepala KB-TK LAB UM, menyambut baik pengembangan model permainan ini. Ia menilai bahwa permainan berbasis gender sangat relevan untuk kebutuhan anak-anak di KB-TK LAB UM. “Dengan adanya permainan ini, kami berharap anak-anak dapat mengembangkan keterampilan gerak dasar mereka secara optimal, tanpa adanya bias gender,” kata Rahayu.

Elik Mastutik S.Pd, M.Pd, salah satu pengajar di KB-TK LAB UM, juga mendukung penuh inisiatif ini. Menurutnya, integrasi pendekatan berbasis gender dalam permainan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih inklusif dan adil bagi anak-anak. “Anak-anak tidak hanya mengembangkan keterampilan motorik mereka, tetapi juga belajar untuk menghargai dan memahami perbedaan gender,” tambahnya.

Untuk memastikan implementasi yang efektif, tim peneliti juga menyelenggarakan pelatihan bagi para guru di KB-TK LAB UM. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempraktikkan model permainan berbasis gender kepada para guru agar dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. “Kami berharap para guru dapat memanfaatkan model ini dalam proses belajar mengajar, sehingga anak-anak dapat merasakan manfaatnya secara langsung,” ujar Dr. Pramono.

Sdgs 4

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam dunia pendidikan anak usia dini, khususnya dalam mengembangkan keterampilan gerak dasar anak-anak dengan pendekatan berbasis gender.

Kontibrutor : Dr. Pramono, S.Pd, M.Or., Ketua Departemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) FIP UM