Poor— Sebagai upaya untuk saling memperkuat pengalaman belajar dan pertukaran budaya secara global, Universitas Negeri Malang (UM) terus mempererat kerjasama internasionalnya dengan Jilin International Studies University (JISU) dari China yang telah dimulai sejak 2018. “JISU dan Guangzhou University telah mengirimkan mahasiswa mereka ke UM untuk belajar di Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (PBSID),” ujar Mohammad Safii, S.Kom., M.Hum, Sekretaris Departemen Sastra Indonesia.

Pada semester ganjil 2024, giliran UM mengirim lima mahasiswa PBSID yang mengambil peminatan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) ke JISU, di kota Changchun, China. Didampingi dua dosen, para mahasiswa ini akan berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar yang berlangsung selama satu semester. “Ini kesempatan emas bagi kami untuk tidak hanya belajar, tapi juga mengumpulkan data penelitian dan mencari referensi untuk skripsi,” ungkap Muhammad Rifki Zulfahmi Khozin, salah satu mahasiswa peserta pertukaran.

Dalam prosesi pelepasan pada Senin (23/9) yang dihadiri oleh Wakil Dekan (WD) I dan WD III Fakultas Sastra (FS) UM, Evynurul Laily Zen, S.S., M.A., Ph.D., dan Dr. Kusubakti Andajani, M.Pd, pesan penting disampaikan kepada para mahasiswa. “Kalian adalah representasi bangsa, gunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan sesuai kaidah,” tegas WD I.

Dr. Ariani Selviana Pardosi dari JISU juga mengingatkan tentang pentingnya penyesuaian dengan budaya setempat. “Budaya di Changchun sangat berbeda, namun tetap jaga identitas Indonesia yang ramah,” pesannya.

Program pertukaran ini tidak hanya memperkaya pengalaman akademik, tetapi juga mendukung poin ke-4 dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pendidikan berkualitas. Dengan belajar langsung di luar negeri, mahasiswa UM diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan di Indonesia.

Pewarta: Adam Gunawan – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM