UM Sambut Hari Kemenangan Idul Fitri 1445 H dengan Pesan Kebajikan
Share:
Share:
Universitas Negeri Malang (UM) menggelar kegiatan Shalat Idul Fitri 1445 H di Masjid Al-Hikmah UM pada Rabu (10/04). Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., turut hadir dan memberikan sambutan sebelum pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Beliau menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran seluruh jamaah dalam momen yang sangat membahagiakan bagi seluruh umat Muslim, yakni Hari Raya Idul Fitri. Beliau pun menyatakan bahwa Idul Fitri ini bukan hanya sekadar hari untuk merayakan, tetapi juga sebagai bentuk refleksi spiritual bagi umat Muslim. Diharapkan, puasa yang telah dilalui selama satu bulan penuh ini tidak hanya mampu menjaga kesehatan fisik, tetapi juga mampu menjaga kesehatan spiritual seluruh umat Muslim.
Dalam sambutannya, Prof. Hariyono juga menyinggung tentang pentingnya nilai kejujuran dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Beliau menekankan bahwa puasa Ramadan menjadi pelajaran berharga bagi keluarga besar UM untuk menjadikan diri sebagai individu yang jujur dan amanah. “Mari bersama-sama menjadikan kita manusia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral maupun beretika yakni dengan menjadi pribadi yang jujur dan amanah,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa pengalaman yang didapat selama bulan Ramadan seharusnya tidak hanya berdampak selama bulan puasa, tetapi nilai-nilai Ramadan tersebut harus menjadi bagian dari diri kita sepanjang waktu.
“Semoga kita semua memperoleh hidayah dari Allah SWT, sehingga Ramadan selalu mengingatkan kita untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab kepada Tuhan dan sesama manusia,” pungkasnya.
Memasuki agenda inti, yaitu Shalat Idul Fitri yang akan dipimpin oleh Prof. Dr. H. Imam Asrori, M.Pd., Guru Besar Fakultas Sastra UM sebagai Imam Shalat dan pengisi Khutbah Idul Fitri. Prof. H. Imam Asrori dalam khutbahnya menanyakan apakah puasa kita telah menjadikan kita manusia yang bertaqwa. Beliau juga menjelaskan ciri-ciri atau karakteristik orang yang bertaqwa berdasarkan ayat Al-Qur’an, yakni Surah Ali Imran, ayat 133-134.
Salah satu karakteristik orang yang bertaqwa adalah orang yang menafkahkan hartanya baik disaat senang maupun susah, mampu menahan amarahnya dan mudah memaafkan kesalahan orang lain dengan tulus. Menahan amarah dan menjadi orang yang pemaaf merupakan langkah yang penting setelah Ramadan berakhir untuk menjadi hamba Allah SWT yang bertaqwa.
Selain itu, Prof. H. Imam Asrori, juga menyampaikan pesan pasca-hajatan nasional pilpres, di mana momen lebaran ini diharapkan dapat menjadi obat dan mampu meredakan emosi masyarakat agar tidak sampai menimbulkan perpecahan. Semoga Ramadan tahun ini menjadikan kita orang-orang yang pemaaf, orang-orang yang ikhlas dalam memaafkan, demikian pesan beliau. Khutbah kemudian ditutup dengan pembacaan doa dan diamini oleh seluruh jamaah Shalat Idul Fitri.
Pewarta: Syabiilah Widyatmoko – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – UM Public Relations