image_pdf
Fakultas Ilmu Sosial kembangkan Taman Toga sebagai wujud lestarikan lingkungan alam di kampus Universitas Negeri Malang

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (FIS UM) kini semakin mempertegas komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan kampus. Komitmen tersebut diwujudkan dengan merawat kembali Tanaman Obat Keluarga (Toga) dalam bentuk taman di UM yang telah lama terbengkalai. Inisiatif ini dipimpin langsung oleh Dekan FIS UM, Dr. Ari Sapto, M. Hum yang melihat potensi besar dalam menghidupkan kembali taman ini.

“Sebenarnya Taman Toga ini sudah ada sejak lama, namun memang terbengkalai. Semenjak menjadi dekan, saya berinisiatif untuk membangun kembali Taman Toga milik FIS UM ini,” ujar Dr. Ari Sapto kepada Tim Humas UM pada Rabu (31/07). Keberadaan taman ini tidak hanya memperindah visual lingkungan kampus, tetapi juga berperan penting dalam pelestarian tanaman obat dengan segudang manfaat.

Setelah adanya penataan ulang, Taman Toga kini menjadi menarik perhatian banyak orang karena lebih tertata, asri, dan bermanfaat. “Setelah lebih tertata, secara disadari atau tidak kita telah ikut andil dalam melestarikan tanaman obat dengan segudang manfaat,” papar Dosen Departemen Sejarah UM itu.

Dr. Ari Sapto juga menambahkan bahwa perawatan taman ini dilakukan dengan lebih mandiri seperti memproduksi pupuk kompos sendiri. “Tidak hanya menanam, kami juga merawat Taman Toga ini dengan memproduksi sendiri pupuk kompos sehingga lebih efisien,” ujarnya. 

Hal ini merupakan wujud bahwa FIS UM tidak hanya sekadar fokus pada revitalisasi taman,  tetapi juga fokus pada perawatan tanaman agar tetap tumbuh subur. Tidak hanya itu, keberadaan Taman Toga ini juga merupakan bagian dari aksi nyata mendukung mewujudkan UM Green Campus. “Tidak hanya bermanfaat bagi civitas FIS UM, keberadaan Taman Toga ini juga mendukung program UM Green Campus yang beberapa kali telah mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak,” tambah Dr. Ari Sapto.

Tidak jauh berbeda, Wakil Dekan II FIS UM Dr. Deny Yudo Wahyudi, S.Pd, M.Hum. juga memberikan pandangannya terkait keberadaan Taman Toga milik FIS UM.

“Keberadaan Taman Toga di FIS UM sebenarnya telah ada sejak masa dekan sebelumnya yaitu Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd., tetapi memang masih sederhana. Lalu atas instruksi Dekan FIS UM yang sekarang yakni Bapak Dr. Ari Sapto, M.Hum, kami tata dan perbaiki lagi agar lebih bagus,” ungkapnya.

Dr. Deny Yudo Wahyudi juga menjelaskan bahwa hasil dari Taman Toga ini dapat dimanfaatkan langsung oleh civitas akademika UM. “Tidak hanya sebatas ditanam, tapi hasil dari Taman Toga ini dapat dikonsumsi oleh civitas akademika FIS UM menjadi kolak, wedang jahe, bahkan wedang jeruk,” jelasnya. 

Tak jarang, Taman Toga milik FIS UM ini menjadi objek sasaran praksis sosial oleh mahasiswa. “Taman Toga yang terletak di belakang Gedung FIS UM ini juga seringkali menjadi objek sasaran Praksis Sosial oleh mahasiswa seperti pembuatan papan nama beserta deskripsi singkat pada masing-masing tanaman toga,” tambah Dr. Deny yang juga seorang arkeolog itu. 

Dengan demikian, inisiatif semacam ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran civitas akademika FIS UM dalam menjaga lingkungan. “Meskipun berlatar belakang dari rumpun ilmu sosial, kami tetap melestarikan flora dan fauna agar civitas FIS UM memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan,” pungkas Dr. Ari Sapto, M.Hum. 

Pewarta: Paundra Wangsa Fajar Kusuma – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM