image_pdf

SAMBUTAN REKTOR

dalam Upacara Peringatan

Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS)

2 Mei 2019

Tema

Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Kompetitif, Inovatif, dan Berkarakter

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

2019

BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM.

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

  • Yth. Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat UM
    • Yth. Anggota Rapat Pimpinan (Rapim)
    • Yth. Para Dosen dan Tenaga Kependidikan
    • Mahasiswa yang saya banggakan, serta
    • Hadirin sekalian peserta upacara.

Pertama-tama, marilah kita bersyukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, Kamis pagi, tanggal 2 Mei 2019 ini, kita dapat bersama-sama melaksanakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di kampus tempat kita mengabdikan diri ini, dalam suasana yang khidmat dan penuh rasa cinta pada Tanah Air, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bagi kita, selaku pemangku kepentingan utama di bidang pendidikan, tanggal 2 Mei merupakan momentum bersejarah yang sarat dengan makna, inspirasi, dan motivasi untuk memajukan peradaban dan kebudayaan nasional kita melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam pengembangan SDM, dengan tidak mengabaikan jenis pendidikan non-formal dan informal, pendidikan tinggi (sebagai terminal akhir dari jenjang pendidikan formal) memainkan peran yang sangat vital dan strategis. Mengapa demikian? Karena pendidikan tinggi mempunyai kewajiban untuk melakukan riset pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat manusia.

Hadirin yang berbahagia…

Mengacu pada Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tema peringatan Hardiknas tahun 2019 ini adalah: ”Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Kendati demikian, Kemenristekdikti berdasarkan tantangan riil yang tengah dihadapi pada era disruptif ini, secara khusus mengembangkannya menjadi sub tema berikut: “Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Kompetitif, Inovatif, dan Berkarakter.

Dalam konteks tanggung jawab meningkatkan kualitas SDM di atas, saya—selaku Rektor—ingin mengingatkan seluruh sivitas Universitas Negeri Malang (UM) untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di UM, yang bermuara pada lahirnya lulusan yang unggul dan berdaya saing global. Salah satu tolok ukur yang paling jelas dari performa pelaksanaan tridharma adalah peringkat institusi dalam Klasterisasi PT yang dirilis oleh Kemenristekdikti di bulan Agustus setiap tahunnya saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia.   

Alhamdulillah, saat ini UM berada di klaster 1 yang berisi 14 perguruan tinggi terbaik di Tanah Air. Meski demikian, kita masih berada di ranking terbawah, yakni peringkat ke-14. Ibarat rapor, peringkat UM dalam klasterisasi PT itu merupakan cerminan dan ukuran kinerja institusional kita dalam lima aspek penilaian, yakni: (1) sumber daya manusia (berbobot 25%), (2) penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (berbobot 30%), (3) kelembagaan (berbobot 28%), (4) kemahasiswaan (berbobot 12%), dan (5) inovasi (berbobot 5%).

Hadirin yang berbahagia…

Dengan maksud menaikkan peringkat dalam klasterisasi PT (dimana kita targetkan tahun 2019 ini bisa naik satu strip ke peringkat 13), UM telah membentuk Tim Pemeringkatan yang dikoordinasikan di bawah Wakil Rektor IV. Tim Pemeringkatan ini tidak hanya ada di tingkat Universitas, tetapi juga eksis di tingkat Fakultas dan Lembaga. Diharapkan, Tim Pemeringkatan ini dapat memberi masukan di tahap perencanaan, mengawal kinerja di tahap pelaksanaan, sekaligus mengevaluasi capaian institusi berdasarkan indikator-indikator penilaian yang digunakan dalam pemeringkatan dan klasterisasi PT. Selain itu, Satgas ini juga diharapkan dapat memastikan semua data yang dibutuhkan tersedia, terdokumentasikan secara rapi, dan ter-entry dalam data base secara lengkap.

Saya ingin menggarisbawahi, mengejar peringkat di sini bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya tujuan antara untuk memastikan UM terus bergerak maju ke depan (moving forward) dalam kompetisi sehat di antara perguruan-perguruan tinggi maju (kelas satu) lain di level nasional, regional bahkan internasional. Sebab tujuan utama (the ultimate goal) UM, sebagaimana diisyaratkan oleh sub tema Hardiknas tahun 2019 di atas, adalah menyiapkan peserta didiknya menjadi lulusan yang kompetitif, inovatif, dan berkarakter sehingga mereka siap memasuki dunia kerja dan kehidupan yang sesungguhnya.

Selain itu, perlu saya tegaskan pula, target peringkat dalam klasterisasi PT ini juga tidak berarti kita mengabaikan kontrak kinerja empat tahunan untuk kabinet baru 2018-2022 (yang saat ini tengah berkhidmat). Justru, existing peringkat UM dalam klasterisasi PT dapat kita jadikan sebagai cermin evaluasi diri tahunan guna ditindaklanjuti dengan perbaikan dan peningkatan. Perlu juga dicatat, pemeringkatan PT oleh Kemenristekdikti di tingkat nasional bukan satu-satunya fokus perhatian UM, sebab kita juga peduli dengan pemeringkatan-pemeringkatan internasional, seperti: Webometrics, 4 International Colleges and University (4ICU), Quacquarelli Symonds (QS), dan World University Ranking.

Hadirin yang berbahagia…

          Riset dan publikasi ilmiah merupakan indikator penting yang menunjukkan kualitas perguruan tinggi. Tak heran, keduanya memiliki bobot penilaian terbesar dalam pemeringkatan PT yang dilakukan oleh Kemenristekdikti, yakni 30%. Oleh karena itu, perlu untuk terus ditumbuhkan dan dipupuk agar menjadi sebuah kesadaran kolektif (common consciousness) bahwa tugas dosen tidak hanya mengajar, namun juga wajib melakukan riset, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat—sebagaimana tertuang dalam konsep tridharma perguruan tinggi.

          Untuk keperluan mengakselerasi kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah, UM di tahun 2019 ini kembali menetapkan sejumlah kebijakan dan program. Salah satunya adalah penyediaan dana riset dan pengabdian kepada masyarakat dari sumber PNBP UM yang jumlahnya mencapai 25 Milyar Rupiah. Melalui gelontoran dana besar ini, diharapkan riset dan publikasi ilmiah dosen UM dapat melonjak drastis, di samping adanya afirmasi pendanaan khusus untuk sejumlah issue dan sasaran, seperti: inisiasi percepatan guru besar, penguatan sekolah laboratorium, halal center initiatives (HCI), center of advanced material for renewable energy (CAMRY), disruptive learning innovation (DLI), dan lainnya.

Hadirin yang berbahagia…

Selain output publikasi ilmiah, hibah penelitian PNBP juga diharapkan dapat menciptakan atmosfer keilmuan yang lebih dinamis dan kondusif lewat prasyarat kerjasama dan kolaborasi dengan mitra peneliti luar negeri yang memiliki reputasi akademik internasional. UM berharap, ide-ide baru untuk riset yang berkelanjutan terus bermunculan, yang pada gilirannya menstimulasi perkembangan bidang-bidang keahlian dan kepakaran para dosen.

Manfaat lain dari hibah penelitian PNBP adalah membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam payung penelitian dosen sehingga dapat mendorong percepatan penyelesaian studinya. Sebab, mahasiswa yang terlibat akan semakin memahami state of the art, prosedur penelitian, dan teknik diseminasi hasil penelitian lewat konferensi dan jurnal ilmiah. Peningkatan jumlah paten dan hak kekayaan intelektual (HaKI) merupakan dampak pengiring (nurturant effect) yang juga diharapkan dari hibah dana PNBP tahun 2019 ini.

Hadirin yang berbahagia…

Meski bersifat rutin, saya memandang tetap penting untuk diinformasikan dalam kesempatan yang berharga ini bahwa di tahun 2019 ini, kita akan menggelar Lustrum UM ke-13. Itu artinya, UM saat ini telah berumur 65 tahun, sebuah usia yang relatif tua untuk ukuran kehidupan anak manusia. Karena itu, marilah kita semua bertekad, di usianya yang ke-65 ini, UM harus semakin gagah, mandiri dan matang dengan jati dirinya sebagai the Learning University. Jangan sampai yang terjadi justru sebaliknya, UM semakin lemah, rapuh, dan kehilangan vitalitas serta kesegarannya!

Terlebih, dalam Lustrum ke-13 ini, kita mengangkat tema: “Jaga Tradisi, Bernas Inovasi, Lambungkan Prestasi”. Tema ini mengusung spirit berprestasi setinggi-tingginya, yang berakar dan berpijak pada merawat warisan tradisi yang baik dan relevan (yang ditinggalkan oleh para pendahulu UM), disertai dengan kepekaan untuk menghadirkan inovasi pembaruan sebagai wujud respon atas dinamika dan tantangan zaman. Dalam bahasa agama, konsep tersebut sering dinyatakan dalam jargon populer: al-muhafadzah ‘alal qodimis sholih, wal akhdzu bil jadidil ashlah

(الْمُحَافَظَةُ عَلَى الْقَدِيْمِ الصَّالِحِ وَاْلأَخْذُ بِالْجَدِيْدِ اْلأَصْلَحِ).

Hadirin yang berbahagia…

          Demi menyemarakkan dan menyukseskan perhelatan lima tahunan ini, saya berharap kegiatan-kegiatan positif dan kontributif untuk kemajuan UM, baik yang bersifat akademik maupun non akademik, dapat dikaitkan dengan Lustrum ke-13 ini.

Pesan saya selaku Rektor, ulang tahun UM yang ke-65 ini tidak boleh sekedar menjadi ajang seremoni dan perayaan yang hampa dan kosong tanpa makna. Namun sebaliknya, Lustrum ke-13 (atau Dies Natalis ke-65) ini justru harus menandai tekad dan komitmen kita untuk terus memperbaiki diri guna mewujudkan impian luhur, yakni menjadikan UM sebagai Gu-Ru Indonesia, Asia, dan Dikenal Dunia”.

Hadirin yang berbahagia…

Saya rasa telah banyak hal yang saya sampaikan dalam upacara peringatan Hardiknas tahun 2019 ini. Mengakhiri sambutan, saya ingin mengajak seluruh sivitas UM untuk peduli dengan dinamika dan perkembangan kampus kita tercinta ini. Terakhir, saya mengajak semua pihak untuk merapatkan barisan, mengokohkan niat, dan bergandeng tangan agar dapat bekerja dan berprestasi sebaik mungkin sesuai dengan tupoksi dan tanggung jawabnya masing-masing. Hanya dengan cara inilah, UM akan menjadi perguruan tinggi unggul dan menjadi rujukan yang berkelas dunia.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada penyelenggara upacara (Menwa, Pramuka, KSR-PMI, Paduan Suara) dan semua yang hadir dalam upacara ini. Kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 2 Mei 2019

Rektor,

Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd

NIP. 196203031985031002