image_pdf

Memberikan apresiasi atas suatu pencapaian terhadap sesuatu adalah hal yang lumrah dan dianjurkan, karena hal tersebut memiliki efek positif, diantaranya: mendorong untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas, memberikan rasa bahagia atas pencapaian tersebut dan membangun sifat gigih dan tidak mudah menyerah jika menemui kegagalan. Hal inilah yang menjadikan Ditjen Dikti mengadakan acara tahunan “Capaian Kinerja dan Anugrah Dikti Tahun 2020 serta Proyeksi Kinerja Tahun 2021.”

Tahun ini Ditjen Dikti menyelenggarakan acara secara daring melalui platform Zoom, Youtube Ditjen Dikti, dan UGTV Studio, pada Rabu malam (23/12). Direktur Jenderal pendidikan Ti ggi (Dirjen Dikti) Nizam yang hadir dan memberikan sambutan dalam acara ini menyatakan bahwa kinerja pendidikan tinggi pada Tahun 2020 berada dalam keadaan yang serba mengejutkan, dimana tantangan dan perubahan dating silih berganti ditengah situasi yang tidak menentu atau yang biasa disebut dengan era volatility, uncertainty,complexity dan ambiguity (VUCA), sedangkan kita sebagai insan dikti dipaksa untuk mampu beradaptasi menciptakan inovasi dan kreativitas dalam waktu yang singkat. Terutama dalam adaptasi terhadap pemanfaatan teknologi.

Dirjen Dikti Nizam terkesan atas usaha yang dilakukan oleh pendidikan tinggi dalam beradaptasi ditengah situasi ini. “saya bisa sampaikan, 100% perguruan tinggi kita dapat beradaptasi menggunakan teknologi dalam pembelajaran, hanya dalam waktu satu bulan setelah Mas Menteri mengeluarkan surat edaran. Survei awal kami menunjukkan 98% perguruan tinggi menggunakan teknologi untuk Belajar Dari Rumah (BDR), tentu dengan berbagai macam kekurangan dan persiapan yang belum sempurna. Tapi, dengan semangat adaptasi tinggi dan gotong royong yang luar biasa dari dosen, mahasiswa, dan kesungguhan pimpinan perguruan tinggi, maka pembelajaran terus berlangsung hingga hari ini,” ucapnya.

Dalam kesempatan proyeksi kinerja Tahun 2021, Nizam juga menyampaikan, Kemendikbud akan mengadakan beberapa program pendanaan  yang bisa diikuti oleh seluruh insan pendidikan tinggi, baik dari dosen maupun mahasiswa melalui Program Kompetensi Kampus Merdeka (PKKM), yakni program yang mendorong perguruan tinggi untuk bertranformasi menjadi lebih agile dan adaptif terhadap perubahan, berorientasi pada masa depan dengan menjadikan prodi-prodi 4.0  yang ada di perguruan tinggi  yakni lebih adaptif dan sinergis dengan kebutuhan dunia kerja.

Selain itu, dalam acara tersebut juga diberikan beberapa penghargaan terhadap perguruan tinggi baik yang Badan Hukum (PTN-BH) maupun yang Badan Layanan Umum (PTN BLU) serta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) atas capaiannya sebagai garda terdepan untuk beradaptasi menghadapi perubahan yang tidak menentu ini dan dalam memberikan layanan informasi terhadap masyarakat terhadap masalah pendidikan. Alhamdulillah, Universitas Negeri Malang (UM) mendapatkan juara harapan 2 kategori Konferensi Pers dan Siaran Pers. Hal ini menunjukkan UM, sebagai perguruan tinggi-BLU ikut berpartisipasi aktif untuk selalu memberikan informasi terbaik terhadap kebutuhan masyarakat.

Dipenghujung acara, Nizam berpesan kepada seluruh peserta yang hadir terutama para perguruan tinggi untuk terus siap menjadi garda terdepan dalam menghadapi era yang penuh perubahan, harus siap menghasilkan insan yang unggul melalui pendidikan dan teknologi. “Perguruan tinggi harus selalu menjadi mata air bagi masyarakat dan mencerahkan kehidupan bangsa,” pungkasnya.