image_pdf
Cahyo Aji Hapsoro (dua dari kiri) memberikan pengarahan pengambilan data geolistrik kepada siswa.

Malang – Dalam upaya mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan Industri 5.0, Universitas Negeri Malang (UM) berkolaborasi dengan SMK Negeri 1 Kota Blitar mengadakan pelatihan Analytical Training of Geophysics (ATG) pada (5-6/8). Pelatihan yang diadakan di SMK Negeri 1 Kota Blitar ini khusus diikuti oleh siswa-siswi jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) dari Departemen Bangunan.

Selama dua hari, peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan terbaru terkait Industri 5.0, dengan fokus pada integrasi teknologi dalam desain dan pembangunan konstruksi. Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh siswa dan guru yang terlibat.

Pada hari pertama, siswa diperkenalkan dengan alat geolistrik resistivitas NANIURA NRD 300 HF yang dibimbing oleh Laboran Fisika UM Mochamad Khoirul Rifai, M.Si. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan pengambilan data di lapangan sepanjang 60 meter. Rifai menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap peralatan yang digunakan agar hasil yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan.

Hari kedua difokuskan pada pengenalan perangkat lunak Res2DInv untuk pengolahan data resistivitas. Dipandu oleh Alpan Ibrahim, S.Si. (alumni Mahasiswa Fisika UM), siswa diajarkan cara menghitung nilai resistivitas lapisan tanah dan menginterpretasikan hasil dari lapisan bawah permukaan sekolah. Alpan juga menekankan pentingnya interpretasi data yang tepat dalam geofisika untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan pada proyek konstruksi.

Dr. Cahyo Aji Hapsoro, M.Si., dosen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UM, menegaskan bahwa kolaborasi antara universitas dan sekolah menengah kejuruan sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi era Industri 5.0. Ia menyatakan, “Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun keterampilan berpikir kritis dan analitis yang sangat dibutuhkan di era industri 5.0.”

Kepala SMK Negeri 1 Kota Blitar, Dr. Imam Wahyudi, M.Pd.I., menyambut baik kegiatan ini dan berharap kerja sama semacam ini terus berlanjut untuk memastikan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri. Eko Purwanto, S.Pd., Kepala Departemen Bangunan, juga berharap ada kesempatan untuk menggali metode geofisika lainnya yang berkaitan dengan bangunan, mengingat pentingnya pengetahuan tersebut dalam perencanaan infrastruktur yang aman dan efisien.

Intepretasi data oleh siswa SMKN 1 Kota Blitar terhadap hasil pengolahan data.

Para siswa dan guru yang mengikuti kegiatan ini merasa beruntung mendapat kesempatan belajar langsung dari para ahli. “Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan membuka wawasan baru tentang aplikasi geofisika dalam industri konstruksi,” ungkap salah satu siswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi SMK Negeri 1 Kota Blitar memiliki keterampilan yang mumpuni dalam menghadapi perkembangan Industri 5.0 dan siap bersaing di dunia kerja.

Pelatihan ini menjadi langkah nyata UM dalam mendukung pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri, sejalan dengan tujuan SDGs pada poin ke-4 untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendorong kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.

Pewarta: Mochamad Khoirul Rifai – Staff Laboratorium Fisika UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM