image_pdf

Malang. Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Promosi Layanan Konseling Berbasis Kabar Gembira dalam Era Pluralisme”. Kegiatan digelar secara daring melalui zoom dan live streaming youtube pada hari Sabtu (26/02). Bekerja sama dengan ikatan komunitas KIPAS Indonesia, Seminar I dan Kongres II ikatan komunitas KIPAS (konseling, intensif, progresif, adaptif, dan struktur) ini dimulai pada pukul 08.00 dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa oleh Drs. Lutfi Fauzan, M. Pd., dan penyampaian laporan oleh Kepala Departemen BK, Dr. Muslihati, S.Ag., M.Pd. 

Dr. Muslihati, S.Ag., M.Pd menyampaikan bahwa seminar ini terlaksana berkat kerja sama dengan seluruh panitia dan jejaring yang ada. Peserta dari seminar mencapai 845 peserta dengan berbagai latar belakang seperti pendidik konselor, konselor, serta mahasiswa S1, S2, dan S3 dari seluruh penjuru Indonesia. “Adanya seminar ini diharapkan dapat menguatkan wawasan dan kompetensi helper, pendidik, atau pemerhati dunia pendidikan agar dapat memberikan layanan terbaik kepada peserta didik atau konseli. Besar harapan penyelenggara dan pengelola departemen seminar ini akan memberikan kontribusi ilmiah dalam pengembangan kompetensi bagi para pendidik konselor dan bagi calon-calon pendidik di masa yang akan datang,” ucapnya.

Dekan FIP UM, Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd membuka secara resmi seminar ini. Dalam sambutannya, Dekan FIP menjelaskan pentingnya peran BK untuk mengoptimalkan pembelajaran anak-anak dan memberikan dukungan sehingga dicapai pembelajaran dan hasil maksimal. “Konseling humanistik akan memberikan suatu peluang agar BK bisa berjalan efektif. Dengan berbasis budaya yaitu budaya lokal yang multikultural, seminar ini bisa menjadi wahana sharing ide dalam memperoleh pengalaman serta wawasan dari pemateri,” jelasnya.

Seminar ini dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tiga keynote speaker yaitu Prof. Dr. Andi Mappiare, AT., M.Pd., yang merupakan Guru Besar Budaya Konseling pada Prodi BK UM sekaligus bapak konseling KIPAS, Prof. Taufik Kasturi, S.Psi., M.Si., Ph.D., yang merupakan Executive team, International Association of Muslim Psychologist, dan Prof. Dr. Firman, MS., Kons. yang merupakan Ketua-2 Konferensi Daerah Asosiasi Bimbingan Konseling (ABKIN). 

Prof. Dr. Andi Mappiare, AT., M.Pd, salah satu keynote speaker memaparkan pokok-pokok konseling model KIPAS yaitu konseling, intensif, progresif, adaptif, dan struktur. “KIPAS diharapkan menjadi unit yang mendukung sekolah. KIPAS mempunyai lima tujuan berlapis antara lain konseli merasa senang dalam menjalani konseling: konseli memiliki pribadi atas urusan-urusannya, menginternalisasi, mengambil tanggung jawab, dan menempuh resiko; konseli mengembangkan potensi pada dirinya; konseli dapat menjadi konselor bagi dirinya sendiri; dan konseli mengembangkan pemosisian diri dari KIPAS bagi teman sebayanya,” paparnya.

Seminar berlanjut dengan pengumuman lima best paper parallel session seminar nasional KIPAS I, penyerahan sertifikat kepada keynote speaker dan moderator secara simbolik, parade doktor KIPAS dengan 6 pemateri, dan sesi presentasi oleh 45 pemakalah yang telah mengirimkan paper.

Pewarta: Novita Eka Andriyana – Internship Humas UM