image_pdf
Prof. Rex Perez Bringula PhD dari University of the East Philippines memaparkan hasil studinya dengan judul “AI Integration in Education: Implications to Academic Integrity”

Malang – Internasional Conference on Education and Technology (ICET) 2024, yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM), menjadi ajang penting untuk menyoroti inovasi pembelajaran berbasis teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Dengan tema “Digital Resilience and Empowering Ethical Artificial Intelligence (AI) for Education”, konferensi ini memperlihatkan dedikasi UM dalam mendorong excellence in learning innovation selama satu dekade terakhir.

Konferensi yang berlangsung di Ballroom Hotel Ijen Suites, Malang ini diikuti oleh ratusan peserta dari dalam dan luar negeri. Format hybrid memungkinkan partisipasi secara fisik maupun virtual melalui Zoom Meeting, memberikan kesempatan yang luas bagi mahasiswa hingga akademisi untuk terlibat. Wakil Rektor IV UM, Prof. Arif Nur Afandi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya mengintegrasikan AI ke dalam sistem pendidikan dengan pendekatan yang inovatif namun tetap etis.

“Kita harus memastikan bahwa AI bukan hanya alat bantu, tapi juga platform yang aman dan relevan untuk mendukung inovasi dalam pembelajaran masa depan,” ujar Prof. Arif, sembari menekankan pentingnya kemampuan analitis generasi muda agar siap menghadapi tantangan di era teknologi.

Sesi pleno diisi oleh pakar pendidikan dari berbagai negara, termasuk Prof. Rex Perez Bringula, PhD dari University of the East, Filipina, dan Dr. Alex Wing Cheung Tse, EdD dari The University of Hong Kong. Mereka berbagi tentang perkembangan AI yang etis sebagai inovasi pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan global.

Ketua pelaksana, Ence Surahman, MPd, PhD, menjelaskan bahwa kebijakan etika dalam penggunaan AI di dunia pendidikan sangat penting. “Inovasi dalam pembelajaran tidak boleh mengorbankan integritas akademik. AI harus digunakan dengan bijak, misalnya dalam memeriksa tata bahasa, tetapi tidak untuk menyelesaikan tugas akademik,” tegasnya.

ICET 2024 menjadi wadah bagi 137 naskah yang dipresentasikan, dengan 47 naskah terbaik akan dipublikasikan di IEEE Explore, platform terindeks Scopus. Publikasi ini sejalan dengan komitmen UM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas dan SDG 9 terkait inovasi.

Salah satu peserta, Nur Fatiha dari Universiti Teknologi MARA, Malaysia, menyampaikan antusiasmenya terhadap pengetahuan baru yang ia dapatkan. “Saya berharap bisa menerapkan inovasi AI yang saya pelajari di sini dalam tugas-tugas akademik saya,” ujarnya.

Konferensi ini membuktikan bahwa inovasi pembelajaran berbasis AI yang etis dapat mendorong transformasi pendidikan global menuju masa depan yang lebih baik.

Pewarta: Syabiilah Azzahro Widyatmoko Putri – Internship Humas UM
Foto: Nisa Aqila – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM