image_pdf
Salah satu bagian dalam PJU hybrid yang telah di produksi dan akan siap dikirim

Sabtu, 10 Agustus 2024 – Universitas Negeri Malang (UM) terus menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan inovasi energi bersih. Salah satu bukti nyata adalah hasil karya Prof. Dr. Nandang Mufti, S.Si., M.T., yang berhasil menciptakan lampu penerangan jalan umum (PJU) berbasis hybrid, yaitu menggabungkan tenaga surya melalui PLTS dan energi angin dengan wind turbine.

Pengembangan teknologi ini telah dimulai sejak lama oleh Prof. Nandang, khususnya pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dikembangkan sejak pandemi tahun 2020. Riset ini bahkan telah dilakukan selama lebih dari 10 tahun. Mengoptimalkan produktivitas, Prof. Nandang mengaplikasikan PLTS di rumah pribadinya dan mengintegrasikannya dengan Internet of Things (IoT). Inovasi ini mendapat dukungan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada tahun 2020.

Hasil pengembangan yang didanai hibah tahun 2022 ini dapat dilihat pada PLTS di Gedung A19 dan A20 UM yang menghasilkan 50.000 kWp, menjadikannya salah satu PLTS terbesar di Malang. “PLTS tersebut menghasilkan 40.000 kWp on-grid dan 10.000 kWp off-grid, didukung oleh dana hibah Kedaireka,” ungkap Prof. Nandang saat diwawancarai Tim Humas UM. Efisiensi ini mampu menghemat energi listrik hingga Rp15 juta per bulan.

Prof.Dr. Nandang menjelaskan terkait dengan Inovasi PJU hybrid yang telah dikembangkan

Inovasi PJU hybrid ini menarik perhatian dalam Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo), yang merupakan ajang bagi periset, inovator, dan industri untuk menampilkan produk dan ide-ide baru kepada publik. Dalam ajang ini, Kementerian Perhubungan tertarik untuk menjalin kerja sama. “Setelah pameran, kami berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan mengenai pemasangan PJU di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Provinsi Sulawesi Utara, yang memiliki potensi angin dan matahari besar,” tambah Prof. Nandang.

Dalam proses pengembangan ini, Prof. Nandang melibatkan mahasiswa S1 dan S2 serta bermitra dengan kontraktor di Sulawesi Utara. Saat ini, PJU hybrid ini sudah diproduksi secara massal dengan nilai kontrak sekitar Rp2,5 miliar. Konsep PJU ini didesain untuk memanfaatkan energi sesuai dengan siklus alam. “PJU ini diharapkan dapat beroperasi optimal dengan PLTS menyerap energi di siang hari dan wind turbine di malam hari,” jelasnya.

Prof Nandang, menunjukan prototype PJU hybrid yang telah dikembangkan saat diwawancarai Tim Humas UM

Rencana pengembangan lebih lanjut akan dilakukan di daerah Sendang Biru dengan tambahan teknologi IoT untuk optimalisasi. “PJU di Sulawesi akan diuji coba di Sendang Biru, dengan data yang terekam di smartphone untuk analisis lebih lanjut,” ujar Prof. Nandang.

Inovasi ini merupakan wujud nyata kontribusi UM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-7 tentang energi bersih dan terjangkau. Dengan kemitraan yang kuat, inovasi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan peradaban.

Pewarta: Afgian Gala Mahiya Ikhsan – Internship Humas UM
Foto: Muhammad Ghifariansyah – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM