image_pdf
Tim pengabdian Universitas Negeri Malang bersama masyarakat Desa Sumber Waras dalam pelatihan pengolahan puding daun kelor

Di tengah kekayaan alam yang melimpah, Indonesia menyimpan berbagai jenis tanaman yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi tinggi tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan. Salah satu tanaman tersebut adalah daun kelor. Dikenal sebagai “superfood” oleh banyak ahli gizi, namun daun kelor belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik di beberapa daerah di Indonesia. Menyadari potensi ini, Universitas Negeri Malang (UM) melalui Claresia Tsany Kusmayadi, S.Pd., bersama timnya membuat terobosan berupa puding daun kelor untuk membantu program diet yang sehat.

Inovasi ini pertama kali dikenalkan kepada masyarakat Desa Sumber Waras pada Sabtu (20/07/2024) dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan tajuk “Pengolahan Daun Kelor Menjadi Puding Lezat dan Sehat Kaya Vitamin sebagai Ide Kreatif Pemanfaatan Tanaman Multiguna pada Masyarakat Desa Sumber Waras”. Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya sekedar penelitian, tetapi sebuah aksi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Proyek ini berfokus pada peningkatan nutrisi dan penyediaan alternatif makanan sehat yang dapat diakses oleh semua kalangan.

“Proyek pengolahan daun kelor menjadi puding lezat dan bergizi di Desa Sumber Waras ini juga didorong oleh tujuan global untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 7 tentang Energi Terjangkau dan Bersih serta nomor 3 tentang Kesehatan dan Kesejahteraan,” ujar Claresia.

Selain meningkatkan nilai tambah lokal dan pendapatan melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan, puding ini juga diharapkan dapat menyediakan pilihan makanan sehat yang bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” tambahnya.

Daun kelor mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin A, C, dan E, kalsium, potasium, dan protein yang tinggi. Pembuatan puding ini diupayakan tetap mempertahankan nilai gizi daun kelor. Ekstraksi daun kelor dicampur dengan bahan-bahan alami lain seperti susu dan agar-agar, sehingga menghasilkan puding yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga memiliki rasa yang lezat.

Sebagai upaya keberlanjutan program ini, UM bekerjasama langsung dengan petani lokal di Desa Sumber Waras untuk memastikan pasokan daun kelor yang segar dan berkualitas. Kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi petani dengan membuka pasar baru untuk daun kelor yang selama ini kurang populer sebagai bahan makanan.

“Awalnya banyak yang skeptis, namun setelah mencoba puding kelor, banyak warga yang terkejut dengan kelezatannya dan mulai memasukkan puding ini dalam menu diet sehari-hari mereka,” ungkap Claresia.

Proyek ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang manfaat daun kelor, tetapi juga menginspirasi mereka untuk lebih kreatif dalam mengolah bahan makanan lokal. Pendidikan tentang nutrisi menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Selain itu, inisiatif ini juga mencakup aspek sosial yang kuat, karena berupaya membangun kesadaran bahwa mengkonsumsi produk berbasis bahan lokal dan sehat bukan hanya baik untuk tubuh tetapi juga untuk perekonomian dan lingkungan.

Dengan menggunakan bahan-bahan lokal, proyek ini membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Kedepan Universitas Negeri Malang akan lebih banyak berinovasi menghasilkan solusi kreatif untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang berkelanjutan, yang akan mendukung kesehatan masyarakat serta menguatkan ekonomi lokal. 

Claresia dan timnya berencana untuk mengembangkan lebih banyak produk berbasis daun kelor dan memperluas distribusi puding ini ke lebih banyak daerah di Indonesia. “Ini adalah contoh bagaimana ilmu pengetahuan dan kepedulian terhadap lingkungan serta kesejahteraan masyarakat dapat bergandengan tangan untuk menciptakan perubahan positif,” pungkasnya.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah – Mahasiswa UM

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM