image_pdf

Malang. Setelah sebelumnya berjalan secara online, tahun ini Kelompok Studi Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (KSPM FEB UM) berhasil adakan Capital Market Competition 2022 (CMC 2022) secara offline. Final dari kompetisi tersebut diadakan di gedung D11 FEB UM pada Sabtu (01/10/2022) dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Sebanyak 50 tim yang masing-masing terdiri dari 2 orang turut berpartisipasi dalam kompetisi ini, dan sebanyak 12 tim lolos ke dalam babak final. Di antara kedua belas tim tersebut, 2 tim merupakan kontingen dari UM, yaitu Tim NFP Hunter dan Amertara. Tak hanya itu, Andre Mahardika (Regional Head of Equity PT Phintraco Sekuritas), Haryajid Ramelan (Direktur Eksekutif LSPPM), dan Asikin Ashar (Trainer PT Bursa Efek Indonesia) juga turut berpartisipasi dalam kompetisi ini, bukan sebagai peserta melainkan sebagai juri.

CMC adalah salah satu program kerja tahunan dan bersifat nasional yang dimiliki KSPM UM. Kegiatan ini merupakan ajang untuk menguji kemampuan para trader di Indonesia, khususnya mahasiswa. Berbeda dengan tahun sebelumnya, banyak hal baru yang terdapat dalam CMC 2022. Salah satunya adalah adanya pelatihan sertifikasi pasar modal senilai Rp 24.000.000,-. Selain itu juga terdapat pelatihan mengenai perpajakan senilai Rp 500.000,-/peserta. Hal ini sesuai dengan pemaparan Slamet Fauzan S.Pd, M.Pd selaku Direktur Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) UM.

“CMC 2022 akan memperebutkan Piala Rektor bergilir. Selain itu terdapat hadiah presmani dengan total Rp 6.000.000,-, sertifikasi pasar modal senilai Rp 24.000.000,- dari Lembaga Sertifikasi Pasar Modal, Sertifikasiku. Ada juga pelatihan pajak senilai Rp 500.000,-/peserta. Ini juga sebagai ajang MOA antara dekan FEB dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPPM).” terangnya

Tomy Rizky Izzalqurny, S.E., M.S.A., Pembina Person in Charge (PIC) CMC 2022 mengungkap alasan mengapa KSPM UM melaksanakan kompetisi secara offline. Ia mengaku bahwa hal ini berkaitan dengan tingkat intelegensi mahasiswa. Menurutnya, 2 tahun sejak pandemi, tingkat intelegensi mahasiswa mengalami penurunan. 

“Dengan adanya perlombaan offline diharapkan potensi mahasiswa kembali meningkat terutama di bidang pasar modal. Mahasiswa juga bisa lebih memahami dunia pasar modal sehingga bisa menjadi duta pasar modal sehingga bisa memberikan informasi kepada masyarakat terkait pasar modal agar tidak terjebak ke dalam investasi-investasi bodong. Semoga kedepannya mahasiswa semakin aktif lagi dalam mengikuti perlombaan. Kami ingin mahasiswa kembali produktif.” Jelas Tommy.

Tak hanya antusias peserta yang terbilang besar, antusias para panitia juga tampak begitu besar. Selaras dengan pernyataan Ryo Prayoga, ketua pelaksana CMC 2022.

“Target awal kita sebetulnya adalah 30 tim atau 60 mahasiswa, karena ini adalah CMC offline.   Awalnya panitia sempat merasa pesimis, akan tetapi panitia tak menyerah begitu saja. Kami berupaya maksimal dalam marketingnya dan alhamdulillah kami tidak menyangka kalau hasilnya melebihi target.” Pungkas Ryo.

Pewarta: Mega Tri Utami – Internship Humas UM