image_pdf
Habib Ali Al Jufri bersama Rektor Universitas Negeri Malang (UM)

Malang- Universitas Negeri Malang(UM)menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang dihadiri oleh tokoh moderat dan pakar aswaja internasional yaitu Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri dalam serangkaian perjalanan dakwah selama di Indonesia. Dakwah Habib Ali yang berasal dari Uni Emirat Arab ini dikemas dengan kuliah umum dan dialog interaktif yang diadakan oleh LP3 UM. Dakwah Habib Ali kali ini bertajuk Meneguhkan Moderatisme dalam Kehidupan Beragama. Kuliah umum yang dihadiri oleh seluruh ormas, ulama, dan  mahasiswa di Malang ini dilaksanakan di aula Lt.9 Graha Rektorat UM.

Pada kuliah umum kali ini memaparkan mengenai bagaimana menjadi islam yang moderat dan meneguhkan keislaman, apakah islam yang yang kita percayai itu sudah moderat, apakah perlakuan kita sudah moderat, dan asal-usul sejarah islam moderat.

Habib Ali Al Jufri sedang menjelaskan materi mengenai moderatisme

Pada kesempatan kali ini Habib Ali juga mengajak kepada seluruh ummat islam untuk menangkis islam yang tidak moderat karena hakikatnya banyak negeri-negeri Arab yang sudah dikuasai wahabi dan golongan-golongan lainnya, sehingga tidak moderat lagi. Selain itu, di era ini agama telah banyak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan politik.

“Kata moderat (washatiyah) bukan berarti berada di tengah antara dua sesuatu. Terkadang kita mendefinisikan moderat itu tidak di sebelah kanan dan tidak di sebelah kiri. Moderatisme terkadang diartikan dengan sesuatu yang tidak keras, tidak tegas, dan tidak lunak. Artinya adalah tidak banyak longgar dan tidak banyak melakukan kekerasan, sehingga kita terombang-ambing dan kita adalah kelompok moderat. Ini adalah salah satu pengertiannya, namun dengan itu saja tidak cukup untuk mengartikannya”, jelas Habib Ali (3/12).

Kuliah Umum dan Dialog Interaktif Bersama Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri

Beliau juga menambahkan bahwa moderat secara hakiki adalah sesuatu yang dapat menghubungkan antara hati dan pikiran dengan standar yang disepakati. Kelompok yang menguasai dunia saat ini adalah kelompok radikalisme dan terorisme. Kelompok terorisme dan radikalisme bukan hanya berasal dari islam saja, namun terorisme dan radikalisme itu berada di semua agama. Jadi salah jika terorisme dikaitkan dengan agama, apalagi dengan islam karena terorisme tidak ada sangkut pautnya dengan agama manapun karena ajaran agama manapun tidak ada yang mengajarkan mengenai pembunuhan atau terorisme.

Pewarta           : Salsabila Indana Zulfa-Internship Humas UM

Fotografer       : Nuri Riskian-Internship Humas UM