Linguistic Analysis for K-Pop, Bedah Budaya Bahasa Pecinta K-Pop
Bagikan:
Bagikan:
Dewasa ini, tidak bisa dipungkiri bahwa K-Pop sudah menjadi bagian kehidupan dari banyak masyarakat Indonesia, terutama bagi kalangan remaja putri. Hal-hal dengan embel-embel ‘K-Pop’ telah menjadi tren yang selalu ramai dibicarakan di kalangan masyarakat. Fenomena itu menyebabkan timbulnya perpaduan bahasa ke-korea-an yang lumrah digunakan oleh para pecinta K-Pop. Melihat maraknya isu tersebut, Departemen Sastra Inggris (DSI) Fakultas Sastra (FS) Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan seminar dengan tema “Linguistic Analysis for K-Pop”. Kegiatan ini dilakukan di Aula Perpustakaan Lantai 2, Gedung C3 UM pada Senin (23/10/2023).
Seminar ini merupakan bagian dari Roling Research Group on Linguistics yang diprakarsai oleh Prof. Dr. Yazid Busthomi, S.Pd., M.A., dan tim pada tahun 2013. Dalam sambutannya, pria yang kerap disapa Prof. Yazid itu menceritakan awal mula tercetusnya Kelompok Bidang Keahlian (KBK) ini terinspirasi dari research group di kampus-kampus luar negeri, salah satunya University of Michigan.
“Saya terinspirasi dari pola kerja research group disana itu ada recruitment-nya jika mau ingin bergabung. Kalau di sana itu disebutnya Ph.D vacancy atau lowongan Ph.D. Nah, pola itu yang kami terapkan di UM sejak tahun 2013, namun hal yang menjadi pembeda adalah kami merekrut mahasiswa S1, bukan mahasiswa Ph.D,” ujar Prof. Yazid.
Prof. Yazid membentuk tim yang terdiri dari 3 mahasiswa S1, masing-masing mahasiswa mengerjakan satu topik penelitian. Beliau menyebutkan bahwa cara tersebut sangat efektif untuk mendalami topik penelitian yang dilakukan, yaitu seputar linguistik.
“Alhamdulillah, dari tiga topik yang dikerjakan, dua artikel masuk di jurnal yang terindeks Scopus. Dimana karya itu mengawali debut kita untuk publikasi di jurnal internasional,” imbuhnya.
Dengan keberhasilan tersebut, pada tahun 2015, Prof. Yazid ditunjuk menjadi koordinator KBK tersebut. Prof. Yazid dan tim sepakat menyebut KBK tersebut dengan julukan “Roling Research Group” dengan harapan KBK ini akan terus berlanjut meskipun sudah bertukar pemain.
Roling Research Group kali ini diketuai oleh Nurenzia Yannuar, S.S., M.A., Ph.D. yang membahas tentang penggunaan bahasa oleh para pecinta K-Pop. Seminar ini menghadirkan para peneliti luar biasa dari UM, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Indonesia. Para peneliti tersebut turut mempresentasikan hasil penelitiannya di bidang linguistik, utamanya terkait dengan K-Pop dan komunitasnya.
Dosen Universitas Indonesia, Prof. Nazarudin, Ph.D., Cand., sebagai salah satu pemateri menyampaikan bahwa kecintaan komunitas pecinta K-Pop membuat mereka berusaha untuk mempelajari bahasa Korea dan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Hal ini menyebabkan adanya kombinasi antara dua bahasa yang menjadi ciri khas bagi komunitas tersebut.
“Dalam hal ini, bahasa yang mereka gunakan itu unik dan membedakan mereka dengan komunitas fans lainnya. Bagi mereka itu sudah biasa menyelipkan satu atau dua kata bahasa Korea ketika berinteraksi di media sosial. Itu yang menjadi penanda mereka adalah bagian dari komunitas tersebut,” tuturnya.
Penelitian-penelitian yang dipaparkan sangat menggugah semangat audiens untuk mengulik topik tersebut secara mendalam. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan dan diskusi yang sangat intens antara audiens dengan para pemateri.
Pewarta: Nawal Kamilah Ismail – Internship Humas UM
Editor: Luthfi Maulida Rochmah