image_pdf
Para Keynote Speaker

Malang. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan eksperimen dalam bidang fisika teori, jurusan fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang (FMIPA UM) mengadakan seminar internasional Conference on Theoretical Physics and Nonlinear Phenomena (CTPNP 2019) di Savana Malang Hotel. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu-Kamis (9-10/10) yang dihadiri oleh 200 partisipan dari berbagai kalangan. Acara ini berkolaborasi dengan Grup Fisikawan Teoritik Indonesia (GFTI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Konferensi ini menyajikan 8 topik fisika teoritik antara lain bidang Astrofisika, Fisika Komputasi, Fisika Benda Terkondensasi, Gravitasi dan Kosmologi, Fisika Matematika, Fisika Nonlinear, Fenomenologi Nuklir dan Partikel serta Teori String.

Seluruh Keynote Speaker Foto Bersama dengan Panitia

Acara tersebut menghadirkan 11 keynote speakers antara lain Prof. Dr. Umar Mohideen ( University of California, Riverside, USA), Prof. Dr. Andrivo Rusydi ( National University of Singapore, Singapore), Prof. Bum-Hoon Lee, Ph. D. (Sogang University, Korea), Prof. Dr. Terry Mart ( Universitas Indonesia), Prof. Dr. Markus Diantoro, M. Si ( Universitas Negeri Malang), Prof. Tasrief Surungan ( Hasanuddin University), Agus Purwantoro, D. Sc ( Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya), Dr. rer. nat. M. Farchani Rosyid ( Universitas Gajah Mada), Dr. Norhayati Achmad (Universiti Teknologi Malaysia), Prof. Dr. Arif Hidayat ( Universitas Negeri Malang), dan Prof. Dr. Suriati Sufian ( Universiti Teknologi PETRONAS).

Prof. Bum-Hoon Lee, Ph. D. memaparkan terkait magnetik monopole melalui presentasinya.

“ kami memperkenalkan aspek-aspek penting dari soliton. Stabilitas solisi dapat berasal dari topologi infinitas spasial atau dari dinamika. Aspek ini dapat dijelaskan melalui prosedur teori lapangan sesuai dengan dimensi spasial. Aspek tersebut dapat diterapkan pada monopole magnetik, vortisitas dan kekakuan, ”Ungkapnya.

Senada dengan hal itu, Prof. Dr. Andrivo Rusydi menjelaskan konsep korelasi elektronik melalui sajian presentasi ilmiah.

“ Terdapat fenomena yang mendasar pada sistem elektronik terbarukan dan dikenal dalam istilah ilmiah korelasi elektronik. Sistem tersebut merupakan bahan penting untuk berbagai aplikasi termasuk baterai dan energi terbarukan. Selama lebih dari 60 tahun sangat sulit untuk mengukur korelasi elektronik. Untuk menyelidikinya secara langsung, para pakar menemukan rancangan fasilitas eksperimen in-situ berdasarkan radiasi synchrotron di Singapore Synchroton Light Source. Hal ini dapat memberikan beberapa contoh hubungan korelasi elektronik dalam memainkan peran penting untuk menghasilkan transisi isolator-metal dalam oksida logam transisi,” Ungkapnya.

Fluktuasi vakum kuantum dari foton atau foton virtual mengisi semua ruang kosong serta mendefinisikannya. Para peneliti mencari pemahaman melalui pengukuran kekuatan presisi perintis dari gaya casimir yang bergantung pada gaya normal, lateral dan bentuk dengan menggunakan peralatan yang dirancang khusus. Semua teori fluktuasi fenomena saat ini menggunakan Teorema Fluktuasi-Disipasi sebagai titik awal dengan memperlakukan interaksi foton dengan batas-batas material. Disipasi dalam konsep tersebut merupakan hilangnya interaksi yang dihasilkan dari imajiner bagian dielektrik permitivitas dan permeabilitas batas material yang mengarah pada kalor berikutnya saat foton datang.

Pewarta : Said Maulana Ibrahim – Internship HUMAS UM

Pewarta Foto : Jurusan Fisika UM