Naufal Yuan Nabila: Wisudawan Terbaik Non Akademik UM Periode 126
Bagikan:
Bagikan:
Sabtu, 3 Agustus 2024 – Naufal Yuan Nabila menjadi wisudawan terbaik non-akademik Universitas Negeri Malang (UM) periode 126. Mahasiswa Program Studi S1 Bahasa dan Sastra Indonesia ini menyelesaikan masa studi dalam tujuh semester dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,89. Perjalanan Naufal dalam meraih prestasi tersebut tidak mudah. Ia aktif mengikuti berbagai perlombaan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Untuk perlombaan internasional, saya pernah meraih Best Position Paper di Modern Youth International Model United Nations 2021, Gold Medalist of International Applied Scientist Project Olympiad 2021, dan masih banyak lagi,” paparnya saat diwawancarai Tim Humas UM.
Naufal menuturkan bahwa pencapaian tersebut membutuhkan pengorbanan dan usaha yang sungguh-sungguh. Misalnya, saat mengikuti ajang Indonesia International Applied Scientist Project Olympiad tahun 2021, yang merupakan proyek penelitian internasional. Ia mengaku bahwa proyek tersebut digarap di tengah pandemi COVID-19. “Saat itu sedang pandemi, jadi serba terbatas. Saya sebagai ketua tim harus ekstra dalam mengoordinasikan anggota, apalagi ada yang berada di daerah yang sulit sinyal. Tapi alhamdulillah, dengan segala tantangan yang dihadapi, kami bisa meraih medali emas pertama di ajang internasional tersebut,” ceritanya.
Selain aktif mengikuti berbagai perlombaan, Naufal juga terlibat dalam berbagai kegiatan eksternal maupun internal kampus. Ia menjadi reporter majalah komunikasi UM, tentor Bahasa Indonesia di Afterskulz Malang, pembina ekstrakurikuler jurnalistik di SMPN 2 Malang, asisten penelitian dosen, dan mentor kelas Pendidikan Bahasa Indonesia dalam program UM Edutop.
“Selama berkuliah, saya sebisa mungkin mengikuti beragam kegiatan bermanfaat di dalam dan luar kampus. Alhamdulillah, saya berkesempatan menjadi Mahasiswa Berprestasi UM 2022 dan mengikuti program International Teaching Assistant pada tahun 2022 di Krabi, Thailand. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga,” tutur Naufal.
Hebatnya, dengan segala kegiatan yang diikuti, Naufal tetap mampu menyelesaikan skripsi dengan sangat baik. Baginya, skripsi adalah tahap krusial dalam perjalanan akademik yang menandai akhir dari perjalanan sebagai mahasiswa dan sekaligus pembuktian atas kompetisinya di bidang yang ditekuni. Naufal memilih topik penelitian skripsi berdasarkan pengalamannya.
“Saya mengangkat kisah Layla Majnun dalam novel karya Nizami Ganjavi yang diadaptasi dalam film garapan Sutradara Monty Tiwa. Alasan saya memilih tema tersebut karena kisah cintanya relate dengan kisah saya. Selain itu, penggabungan budaya Jawa dan Timur Tengah sangat menarik untuk dianalisis lebih dalam,” ungkap Naufal.
Selama menyusun skripsi, Naufal mengaku bahwa dibutuhkan kesabaran dan ketekunan. Ia harus bisa mengendalikan mood yang sering naik turun, serta menghadapi revisi dari dosen pembimbing yang cukup banyak. Namun, Naufal mengingat kembali tujuannya berkuliah jauh dari rumah. Atas ketekunan dan semangatnya, Naufal berhasil menyelesaikan skripsi dengan maksimal dan menjadi wisudawan terbaik non-akademik Fakultas Sastra. Naufal merasa sangat bersyukur bisa berkuliah di UM yang selalu memberikan dukungan kepada para mahasiswanya.
“Alhamdulillah, selama saya berkuliah di UM dan mengikuti berbagai ajang nasional maupun internasional, selalu mendapatkan dukungan. Dukungan tersebut berupa dana, bimbingan intensif, hingga fasilitas untuk berlatih. Selain itu, UM juga memberikan apresiasi bagi mahasiswa berprestasi sehingga memacu kami untuk memperoleh hasil yang maksimal,” tuturnya dengan penuh antusias.
Naufal menambahkan bahwa ia merasa bangga bisa berkuliah di Fakultas Sastra UM. Terlebih, peringkat UM terus meningkat baik di tingkat nasional maupun internasional. Di akhir sesi wawancara, Naufal menyampaikan pesan untuk dirinya sendiri dan seluruh mahasiswa UM untuk terus mengasah kelebihan dan mengintrospeksi kekurangan. “Setiap manusia memiliki takdir masing-masing, tetapi juga harus diimbangi dengan doa yang khusyuk dan usaha yang sungguh-sungguh. Percayalah, setiap kita adalah lentera yang memancarkan cahaya terang sehingga siap menerangi sekelilingnya,” pungkasnya.
Pewarta: Inayah Amalia Taufani – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM