Optimalisasi Dukungan Terhadap Disabilitas, PLPBK UM Gelar Pelatihan Bahasa Isyarat Bagi Akademisi
Bagikan:
Bagikan:
Sebagai kampus pendidikan, UM menyadari pentingnya kesetaraan hak pendidikan bagi setiap akademisi utamanya mahasiswa penyandang berkebutuhan khusus atau disabilitas. UM senantiasa berupaya untuk memberikan pendidikan yang layak bagi setiap mahasiswa secara merata dan setara. Dalam hal ini Pusat Layanan Penyandang Berkebutuhan Khusus (PLPBK) UM mengadakan Pelatihan Bahasa Isyarat Bagi Mahasiswa dan Dosen bersama pemateri Hetik Wiyani, S.Pd., M.Pd. Pelatihan yang diadakan Jumat (17/5) di Gedung A19 Ruang Seminar Lantai 3 pada pukul 07.00-15.00. Pelatihan ini dihadiri oleh Kepala PLPBK, Subkoordinator LPPP, dosen dari berbagai departemen, dan mahasiswa dari berbagai jurusan yang merupakan anggota UKM Gempita UM.
PLPBK UM merupakan lembaga yang dibentuk untuk mendukung pembelajaran penyandang berkebutuhan khusus di UM, sehingga pelaksanaan pelatihan ini merupakan salah satu acara yang diadakan sesuai tugas PLPBK, yaitu menyelenggarakan, mengelola, dan mengkoordinasikan kegiatan pengembangan layanan pendampingan mahasiswa berkebutuhan khusus dalam pembelajaran. Dalam sambutannya, Diyah Sulistiyorini, S.Psi., M.Psi., sebagai dosen departemen psikologi menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan yang dialami oleh penyandang berkebutuhan khusus. “Selain mengatasi hambatan yang dialami, ini merupakan salah satu upaya menjadikan UM menjadi lingkungan pendidikan yang inklusif,” sambungnya.
Kepala PLPBK UM, Dr. Imanuel Hitipeuw, M.A., membuka pelatihan ini secara langsung sekaligus menyampaikan bahwa pelatihan ini dapat terealisasikan berkat kerjasama PLPBK dengan UKM Gempita UM sebagai perpanjangan tangan dari PLPBK. “Pelatihan ini ditujukan untuk mahasiswa dan dosen yang nantinya akan menjadi pendamping penyandang berkebutuhan khusus, sehingga diharapkan adanya kelancaran dalam komunikasi dasar dan pengenalan, serta menjadi kesadaran bagi semuanya atas kebutuhan yang diperlukan oleh penyandang berkebutuhan khusus,” jelas Dr. Imanuel.
Setelah acara resmi dibuka, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Hetik Wiyani, S.Pd., M.Pd. yang merupakan praktisi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pembina Lawang Malang. Pelatihan diisi dengan berbagai macam materi yang terkait dengan bahasa isyarat, mulai dari perkembangan bahasa isyarat, lingkup bahasa isyarat, pengenalan abjad jari, isyarat imbuhan, isyarat kata, dan juga bilangan. Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan praktek langsung (roleplay).
Pewarta: Silla Cahya Nisa – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM