image_pdf
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. (kanan) bersama Wakil Rektor I UM, Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd. melakukan visitasi ke ruangan pelaksanaan UTBK 2024 di UM

Perjuangan calon mahasiswa baru (camaba) untuk masuk perguruan tinggi impian telah dimulai. Kini para camaba mengikuti proses seleksi nasional berbasis test (SNBT) di lokasi yang telah ditentukan oleh panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB). 

UM sebagai salah satu perguruan tinggi yang menjadi lokasi pelaksanaan UTBK 2024 berupaya untuk memberikan fasilitas yang maksimal untuk camaba yang melaksanakan ujian. Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. melakukan visitasi langsung untuk meninjau lokasi pelaksanaan UTBK pada hari Kamis (02/05) di gedung GKB A19. 

Rektor mengatakan, “Kami ingin pada proses UTBK 2024 ini tidak muncul potensi kecurangan dalam proses menjawab soal tes baik itu joki, mencontek, dan yang lainnya”. Rektor berharap anak-anak yang lolos SNBT nantinya merupakan anak yang lolos karena kemampuannya bukan karena curang. Menanggapi hal tersebut Wakil Rektor (WR) I UM, Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd. mengatakan bahwa UM menggunakan metal detector untuk mengecek keberadaan barang IT yang mungkin dibawa peserta UTBK untuk berbuat curang. “Kami berupaya menggunakan alat metal detector sejak tahun lalu dengan tujuan untuk meminimalisir adanya kecurangan dalam UTBK,” ujar WR I. 

Untuk menjaga kenyamanan peserta UTBK, UM menyiapkan amunisi kelistrikan seperti genset, server dan juga tendik untuk menyiapkan ruangan yang layak. Rektor UM juga mengatakan, “Sebagai kampus inklusi kami juga selalu berupaya untuk bisa memberikan pelayanan kepada para mahasiswa disabilitas sehingga kami selalu berbenah untuk bisa memberikan layanan kepada semua masyarakat tanpa terkecuali”.

UM juga berupaya untuk meminimalisir adanya peserta yang terlambat ke ruangan Ujian. WR I mengatakan, “Keterlambatan peserta itu sangat sedikit karena kami juga sudah berupaya meminimalisir terjadinya keterlambatan dengan meletakkan peta besar UM di museum UM setelah pintu masuk gerbang semarang dan juga penunjuk arah lokasi UTBK di beberapa titik jalan”. Selain itu peserta juga bisa langsung bertanya ke pos satpam jika masih bingung membaca denah lokasi pelaksanaan tes.

Rektor UM menghimbau kepada para camaba yang ingin berkuliah di UM agar tidak percaya dengan modus penipuan untuk masuk ke UM dengan membayar sejumlah uang, karena di UM sudah jelas mekanisme atau jalur pembayarannya yaitu melalui rekening UM bukan rekening pribadi dan untuk masuk mandiri juga sudah ada skema nya masing-masing.

“Untuk kuota SNBT memang ada peningkatan yaitu untuk 80 orang sebab tidak melakukan registrasi ulang di SNBP dan Alhamdulillah ada peningkatan, karena di tahun lalu itu bisa mencapai 100 orang lebih yang tidak registrasi ulang,” ucap Rektor UM.

Pewarta: Adam Gunawan – Internship Humas UM

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM