image_pdf
Tim medis UM menyimak penjelasan materi pelatihan pelayanan kesehatan bersama mentor

Sebagai tuan rumah Asean University Games (AUG) 2024 untuk pelaksanaan tiga cabang olahraga (Beach Volleyball, Badminton & Archery), Universitas Negeri Malang (UM) kini tengah mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana (sarpras) yang sesuai dengan standar ketiga cabang olahraga tersebut salah satunya yaitu persiapan fasilitas dan sarpras pelayanan kesehatan. Pada Rabu (19/06) UM mengadakan Pelatihan dan Koordinasi Pelayanan Kesehatan di Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Laboratorium K3 dan Fisioterapi. Kegiatan ini dimulai pukul 07.30 hingga pukul 16.00 yang diikuti oleh 60 volunteer yang merupakan mahasiswa yang berasal dari program studi (prodi) dibidang kesehatan.

Wakil Koordinator Tim Kesehatan AUG, dr. Erianto Fanani, S.Ked., M.KKK. menyampaikan bahwa pembukaan volunteer hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari prodi di bidang kesehatan untuk efisiensi waktu pelatihan. “Dengan dipilihnya mahasiswa dari prodi Kedokteran, Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan akan memudahkan kami selaku panitia untuk mempersiapkan tim kesehatan, karena setidaknya mahasiswa tersebut sudah memiliki ilmu dasar dalam bidang medis,” ujar dr. Erianto dalam wawancaranya bersama Tim Humas UM.

Pada kegiatan pelatihan ini terdapat 8 materi yang ditempuh oleh peserta dengan 8 mentor yang berbeda. “Dalam pelatihan dan koordinasi kesehatan ini akan diisi oleh 8 mentor yang merupakan dosen dari Fakultas Kedokteran dan juga dokter dari Klinik Pratama UM,” ujar dr. Erianto. Menurut Wakil Koordinator Tim Kesehatan AUG itu, materi yang akan diajarkan diantaranya yaitu Sistem Emergency Response Team (ERT), pertolongan pada pasien kejang, resusitasi jantung paru (RJP), heimlich maneuver, pertolongan pada korban pendarahan, cedera akut keolahragaan, fraktur dan dislokasi sendi dan evakuasi korban.

Proses pembelajaran pada pelatihan tersebut berlangsung di dua tempat yaitu di Laboratorium K3 dan Fisioterapi. “Untuk efisiensi waktu, konsep pelatihan ini menggunakan konsep moving class yang dibagi menjadi dua kelas dan dosen sebagai mentornya mengajarkan materi sesuai dengan bidangnya masing-masing berpindah dari satu kelas ke kelas lain,” jelas dr. Erianto.

Kepala Laboratorium Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) itu juga menjelaskan bahwa dari 60 volunteer yang mengikuti pelatihan nanti akan dibagi menjadi 50 volunteer tim medis lapangan dan 10 volunteer tim doping. “Tim doping nantinya akan berkoordinasi dengan Indonesian Anti Doping Organization  (IADO) untuk melakukan tes doping terhadap atlet yang terindikasi menggunakan doping,” jelas dr. Erianto. Beliau juga menjelaskan bahwa dalam satu venue pertandingan nantinya akan ada satu dokter dan satu perawat yang merupakan dosen dan dibantu oleh 4 volunteer mahasiswa.

Harapan dengan dilaksanakannya pelatihan untuk volunteer ini dapat memberikan ilmu secara mendalam mengenai pertolongan kesehatan utamanya dalam ajang keolahragaan sehingga bisa menjaga kondusivitas pertandingan. Selain itu, dengan adanya pelatihan ini UM memastikan kesiapan tim medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang tanggap, cepat dan efisien selama pelaksanaan AUG 2024. “Dengan demikian jika ada hal yang berbahaya bahkan bisa mengancam nyawa atlet peserta AUG 2024 itu kita bisa segera memberikan pertolongan,” ujar dr. Erianto. 

Pewarta: Adam Gunawan – Internship Humas UM

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM