image_pdf

Malang. Malang Cerdas mengadakan Web-Seminar MAHARDIKA (Malang Berdiskusi, Berbicara, dan Berdialetika) pada Minggu (13/03). Kegiatan membahas tentang tantangan yang muncul ketika menghadapi COVID-19 dan  dilaksanakan secara daring via Zoom Meeting mulai dari pukul 19.15 hingga selesai. Diikuti oleh lebih dari 1400 peserta, acara ini mengundang satgas penanganan COVID di UM, dr Erianto Fanani, M. KKK. sebagai salah satu pembicara.

Webinar dibuka oleh founder Malang Cerdas dan CEO Indonesia Medika, dr Gamal Albinsaid, M. Biomed. Dalam sambutannya, beliau memaparkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta dapat menjadi pribadi yang dapat berani merealisasikan idenya dan siap beradaptasi, apalagi di masa pandemi COVID-19. Dikarenakan pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan tatanan yang mau tidak mau dijalani atau biasa diistilahkan sebagai New Normal.

”Sebelum pandemi, kecepatan adalah yang paling penting. Jika setelah pandemi, pemenangnya adalah orang yang mampu beradaptasi dengan cepat dan melakukan perubahan. Harapannya kita sebagai generasi muda dapat menangkap perubahan-perubahan yang ada menjadi senjata kita untuk bertahan dan menghasilkan inovasi-inovasi baru terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Pesan saya untuk rekan-rekan yang hadir di sini adalah pelajari perubahan yang terjadi lalu pelajari bagaimana kita bisa dengan cepat merealisasikan ide-ide hebat kita dan berhasil menjadi pemenang,” paparnya.

Sebagai koordinator tim satgas penanganan COVID-19 di UM, dr. Erianto atau yang kerap disapa dr. Eri memaparkan dinamika penanganan COVID-19 di lingkungan kampus, terutama di UM. Beliau menjelaskan bahwa masa pandemi yang memaksa kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring bukan masalah besar bagi UM. Hal ini dikarenakan UM sudah menggunakan fasilitas web-seminar sebagai salah satu media pembelajaran di beberapa jurusan jauh sebelum pandemi terjadi.

UM sebagai universitas dengan mahasiswa dan tenaga kependidikan dari berbagai daerah menangani kasus COVID-19 dengan sigap. Hal ini dibuktikan dengan pembentukan satgas COVID-19 tepat setelah diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada Maret 2020. Selain itu, satgas UM juga melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment) yang melibatkan semua warga UM. Untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas lagi, Satgas UM meminimalisir adanya pertemuan tatap muka dengan pasien dengan adanya telemedicine hotline atau konsultasi secara online yang siaga 24 jam. Tidak hanya itu, pencegahan penyebaran COVID-19 juga dilakukan dengan cara sosialisasi kepada warga UM terutama mahasiswa baru, adanya kebijakan berupa protokol pencegahan penyebaran COVID-19 yang ketat bagi warga UM dan tamu yang memasuki wilayah universitas, vaksinasi gratis bagi seluruh warga UM, dan membuka donasi untuk rekan-rekan yang terjun langsung di garda terdepan.

Selain menghadirkan dr. Eri, webinar ini menghadirkan pakar-pakar yang hebat, seperti Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif, M.M., dan Guru Besar Sosiologi Hukum UIN Malang, Prof. Dr. Mufidah Ch., M.Ag. yang merangkum sekaligus menutup pemaparan materi yang diberikan. 

Prof. Mufidah menyatakan bahwa tantangan yang muncul bukan hanya dari COVID saja, namun juga pandangan masyarakat. Banyaknya berita-berita bohong dan melebih-lebihkan yang sangat mudah tersebar membuat masyarakat bingung dan memilih untuk tidak percaya dengan peraturan yang seharusnya ditaati. ”Memang, peraturan yang tidak menentu ini membuat masyarakat yang sulit beradaptasi akan kewalahan dengan perubahan seperti ini. Namun bagi orang-orang yang sudah settle dan mampu beradaptasi akan lebih mudah mencerna dan mematuhi peraturan terutama protokol kesehatan dengan baik,” tambahnya.

Pewarta: Nawal Kamilah Ismail – Internship Humas UM

Editor : Nike V. Yuarko