image_pdf

Malang—Universitas Negeri Malang (UM) terus menunjukkan komitmennya terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dengan memperkenalkan inovasi terbaru di bidang teknologi penyimpanan energi, yaitu Supercapattery. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai SDGs dan menjadikan UM sebagai green campus.

Supercapattery, hasil penelitian Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si, dan timnya, merupakan kombinasi antara superkapasitor dan baterai konvensional. Teknologi ini menawarkan efisiensi penyimpanan energi yang lebih tinggi dan siklus hidup yang lebih panjang, sehingga dapat mendukung berbagai tujuan SDGs.

Prof. Markus menjelaskan bahwa Supercapattery mendukung pencapaian beberapa poin SDGs, termasuk SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dengan memungkinkan penyimpanan energi yang lebih efisien dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Selain itu, teknologi ini juga mendukung SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak) dengan mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap sumber daya air akibat pembakaran bahan bakar fosil. Selanjutnya, Supercapattery berkontribusi pada SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui pengurangan emisi karbon dari penggunaan energi terbarukan.

“Green campus adalah konsep yang menilai penggunaan energi secara hemat dan ramah lingkungan. Dengan Supercapattery, UM dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan secara efektif memanfaatkan energi terbarukan,” ujar Prof. Markus dalam wawancara bersama Tim Humas UM.

Meskipun saat ini Supercapattery masih dalam bentuk simulator, Prof. Markus dan timnya berencana untuk mengembangkan prototipe motor yang menggunakan Supercapattery sebagai bagian dari sistem penyimpanan energinya. “Sekarang teknologi ini masih dalam bentuk simulator. Kami akan membuat prototipe motor yang menggunakan Supercapattery sebagai bagian dari sistem penyimpanan energinya,” jelas Prof. Markus.

Prototipe ini diharapkan dapat menunjukkan bagaimana Supercapattery dapat meningkatkan performa dan efisiensi kendaraan listrik, sekaligus mendukung adopsi kendaraan listrik di Indonesia dan upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Prof. Markus juga berharap UM dapat menjadi promotor dalam penghematan energi di lingkungan kampus. “Harapannya UM dapat menjadi kampus yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi dibanding universitas lainnya,” tutupnya.

Pewarta: Rimala Maulina – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM