image_pdf

Memberikan kesempatan dengan membuat sebuah event adalah salah satu cara untuk mewadahi kreativitas siswa. Melalui kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dari Universitas Negeri Malang (UM) pada Minggu (03/09/2023), Siswa-siswa dari SMP Negeri 4 Malang telah menciptakan terobosan pendidikan yang inovatif dengan mengubah “loose parts” berupa barang-barang bekas atau bahan-bahan tak terpakai menjadi media pembelajaran yang kreatif dan interaktif. Siswa-siswa yang terbagi dalam 6 kelompok menunjukkan produk-produk barang bekas yang mereka kreasikan menjadi media pembelajaran yang inovatif. Tidak hanya berfokus pada buku teks dan papan tulis, siswa-siswa ini telah membuktikan bahwa pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan efektif dengan sentuhan kreativitas.

Kelompok 1 yang beranggotakan Almira Anggita Dwi Cahyani dan Safira Keysa Maharani memamerkan karya mereka berupa miniatur tata surya. Miniatur ini terbuat dari kardus bekas sebagai wadah utama dan bubur kertas untuk membentuk bola-bola planetnya. Mereka menghadirkan miniatur tata surya ini dalam sebuah pameran seni di sekolah mereka, yang menarik perhatian banyak siswa dan guru. Miniatur tersebut tidak hanya memperlihatkan kreativitas mereka dalam menggunakan bahan bekas untuk menciptakan karya seni, tetapi juga memberikan pembelajaran tentang tata surya kepada orang lain. Almira Anggita Dwi Cahyani, salah satu anggota Kelompok 1, menjelaskan, “Kami ingin menunjukkan bahwa kita bisa membuat sesuatu yang indah dari bahan-bahan yang tidak terpakai. Dengan miniatur berbahan dasar dari kardus ini, kami juga ingin berbagi pengetahuan tentang tata surya kepada teman-teman kami,” ujarnya.

“Kami berharap karya kami ini dapat menginspirasi orang lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan barang-barang bekas dengan lebih kreatif,” imbuh Safira Keysa Maharani

Kelompok 2 yang beranggotakan Annisa Nur Laily, Fahiza Farhana Isnayni dan Paramitha Syahrani Ramadhan memamerkan karya mereka berupa diorama dinosaurus. Diorama ini dibuat menggunakan bahan kardus bekas sebagai wadah utama dan lilin malam untuk membuat replika dinosaurusnya. Diorama dinosaurus yang mereka buat tidak hanya menunjukkan ketertarikan mereka pada hewan purba ini, tetapi juga kemampuan mereka dalam mengolah bahan bekas menjadi karya seni yang mengesankan. Annisa Nur Laily, salah satu anggota Kelompok 2, bercerita tentang proses pembuatan diorama ini, “Kami sangat antusias dalam menggarap proyek ini. Dengan menggunakan kardus bekas sebagai dasar diorama, kami ingin menunjukkan bahwa kita bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa tanpa harus membeli bahan baru. Ini juga menjadi pesan kami tentang penggunaan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai,” tuturnya 

Fahiza Farhana Isnayni juga menambahkan cerita, “Kami memilih dinosaurus karena kami berdua sangat menyukai sejarah alam dan pengetahuan tentang makhluk purba ini. Diorama ini adalah cara kami untuk berbagi minat kami dengan orang lain.” 

Kelompok 3 yang beranggotakan Afwa Trisna Mahija, Ahmad Safal Andriya dan Muhammad Aga Febrian Rahmat memamerkan karya mereka berupa sel yang dibuat dari bahan bekas berupa sterofoam sebagai wadah sel dan lilin malam sebagai partikel-partikel di dalamnya. Karya ini tidak hanya menciptakan keindahan visual tetapi juga memberikan pesan penting tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang kreatif. 

Kelompok 4 yang beranggotakan Asfa Zahra Salsabil dan Kayla Rahma Mutiarani memamerkan karya mereka berupa tangan hidrolik yang terbuat dari kardus bekas untuk membuat tangannya dan benang yang digunakan untuk menggerakkan tangannya. Karya Kelompok 4 di pameran seni sekolah sungguh mengesankan dengan tampilan tangan hidrolik yang mereka buat dari bahan bekas. Kedua siswi ini tidak hanya menunjukkan kreativitas mereka dalam mengolah kardus dan benang menjadi karya seni yang berfungsi, tetapi juga menghadirkan pesan tentang inovasi dan teknologi yang ramah lingkungan. 

Kelompok 5 yang beranggotakan Arvenia Wahyu Adinda Putri, Nadhifa Aqilah Hadi dan Isaura Okta Dzatur Rahmah memamerkan karya mereka berupa mobil. Mobil ini terbuat dari kardus bekas dan mesin mobil mainan untuk menggerakkan mobil tersebut. Karya ini tidak hanya menunjukkan kreativitas mereka dalam mengolah bahan bekas menjadi karya seni yang berfungsi, tetapi juga memperlihatkan minat mereka dalam dunia otomotif. 

Sedangkan Kelompok 6 yang merupakan individu, yaitu Niko Fakhri Nugroho, memamerkan karyanya berupa kapal. Kapal ini terbuat dari botol bekas dan sterofoam yang bisa digerakkan dengan layar yang terbuat dari kardus, sehingga memanfaatkan hukum Archimedes. Kapal yang terbuat dari botol bekas, sterofoam, dan kardus ini memperlihatkan kemampuan kreatif Niko dalam mengolah bahan-bahan bekas menjadi karya seni yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional. 

Ketua tim pengabdian masyarakat, Zahid Zufar At Thaariq, mahasiswa S2 Teknologi Pembelajaran UM, mengatakan bahwa pameran ini merupakan bukti aktualisasi nyata siswa SMP Negeri 4 Malang dalam mengkreasikan Loose Parts menjadi barang yang berguna. “Pameran ini bukan hanya sekadar pameran seni, tetapi juga merupakan manifestasi nyata dari potensi siswa dalam berkreasi dan berkontribusi positif kepada masyarakat. Dengan mengubah Loose Parts menjadi karya seni yang memiliki nilai estetika dan fungsionalitas, siswa SMP Negeri 4 Malang tidak hanya menunjukkan keterampilan kreatif mereka, tetapi juga memberikan pesan penting tentang upaya untuk mendaur ulang dan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar kita. Semua ini adalah contoh bagaimana pendidikan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui kolaborasi antara mahasiswa, siswa, dan komunitas,” ungkpanya

Pameran ini tentu saja menjadi sarana untuk menginspirasi lebih banyak orang, baik di dalam maupun di luar sekolah, untuk berpikir kreatif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Itu adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana inovasi dan pendidikan dapat berdampak positif pada komunitas.

Pewarta: Devi Mariya Sulfa – Mahasiswa Pendidikan Biologi UM

Luthfi Maulida Rochmah – Mahasiswa Universitas Negeri Malang