image_pdf

Kebutuhan beras juga terus meningkat berbanding lurus dengan jumlah pertambahan penduduk Indonesia yang meningkat sekitar 2% per tahunnya. Namun, pada kenyataan di lapangan banyak sekali permasalahan yang menyebabkan penurunan komoditas padi ketika musim panen. Melihat realitas yang ada tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) melakukan penerapan IPTEK dengan membuat inovasi serta berkolaborasi. Selain itu juga turut mengedukasi dalam pendampingan berupa sistem pertanian padi polybag untuk Gapoktan Berlian Nusantara Farm di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, pada Sabtu (06/08/2022).

Inovasi yang ditawarkan oleh tim pengabdian masyarakat UM adalah Pengembangan pertanian padi menggunakan polybag, dengan media tanam sekam bakar, pupuk kandang, dan pupuk organik Moringa oleifera leaf powder (MOLP) melalui penerapan hasil pengemabangan Standar Operasional Prosedur bertani organik pada padi. “Solusi tersebut merupakan hasil pengembangan dari penelitian berkelanjutan,” ujar Hendra Susanto, Ph.D., selaku ketua kegiatan.

“Penurunan produktivitas padi sawah juga didukung adanya konversi lahan untuk kepentingan non pertanian, dan munculnya fenomena degradasi kesuburan. Salah satu penyebab utama degradasi kualitas lahan adanya penggunaan bahan kimia. Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan sistem media tanam hidroponik. Seperti menggunakan sistem tanam hidroponik, system ini juga memangkas biaya lain seperti biaya pengolahan lahan, pembuatan semai, irigasi, penyulaman, dan sanitasi, serta dapat digunakan tanpa memperhatikan musim.”

“Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan sebagai media tumbuh dan nutrisi bisa diganti setiap kali tanam. Pihak kemitraan telah mencoba memanfaatkan pupuk kandang setelah pasca panen dan pra-tanam. Namun dikarenakan penggunaan pupuk kandang yang kurang tepat, jarak pengolahan dan tanam yang tidak diatur menyebabkan pembusukan akar. Solusi tersebut masih dianggap kurang bisa meningkatkan produktivitas pertanian yang dihadapi oleh mitra,” terang Direktur Kemahasiswaan dan Alumni ini.

Kegiatan diikuti oleh peserta dari Gapoktan Berlian Nusantara Farm, yang diketuai oleh Bapak Endrianto. Kolaborasi media tanam sekam, pupuk kandang dan pupuk organik MOLP dalam penanaman padi pada polybag, dapat menjadi kolaborasi terbaik dalam menjawab permasalahan penurunan lahan persawahan. Hal tersebut sangat perlu dilakukan pada lahan mitra karena membutuhkan perbaikan kualitas tanah yang selama ini telah mengalami degradasi lahan karena penggunaan bahan kimia yang berlebih. Hal tersebut dipilih sebagai pemecahan masalah yang dihadapi mitra karena salah satu cara perbaikan kualitas lahan yang telah terdegradasi adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas lahan dengan media tanam baru,” ujarnya.

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah – Internship Humas UM.